Beritakalteng.com, BUNTOK – Berlabel sekolah unggulan, SMK Negeri 3 Buntok di Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan memprogramkan masa didik selama empat tahun dengan target menciptakan lulusan yang siap bekerja.
Hal ini, disampaikan oleh Plt. Kepala SMKN 3 Buntok Reni Hartati, seusai pelaksanaan peresmian sekaligus penyerahan SK Plt. Kepala SMKN 3 Buntok oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi, Jumat (28/5/2021).
Reni berharap kedepannya SMKN 3 Buntok mendapatkan dukungan penuh dari semua stakeholder yang ada, baik itu Kepolisian, TNI, sekolah-sekolah lainnya, lembaga adat, serta masyarakat dan para orang tua murid.
“Harapannya kedepan yang dari awalnya kita mulai buka dengan seadanya seperti ini, berharap menjadi sekolah unggulan untuk masa depannya,” tuturnya.
Diakui oleh Reni, meskipun pendaftaran sekolah di SMKN 3 Buntok ini baru dibuka pada tanggal 14 sampai dengan 17 Juni 2021 mendatang, namun sudah ada beberapa orang tua murid dari beberapa sekolah dan desa yang berminat mendaftarkan anak-anak mereka bersekolah di SMK yang baru saja dibangun pada tahun 2018 tersebut.
“Kurang lebih kalau 10 atau 15 orang sudah ada (yang berminat) ya. Kalau dari sekitar sini, salah satunya SMP satu atap 08, rencananya berminat di sekolah kita. Karena kita buka (pendaftaran) secara gratis tahun ini, tidak ada pungutan sama sekali,” akui Reni.
Diterangkan dia lagi, dengan target lulusan siap kerja, SMKN 3 Buntok melaksanakan sistem sekolah selama empat tahun dengan jumlah jurusan yang tersedia sebanyak dua, yakni Geologi Pertambangan dan yang kedua adalah Kontruksi Bangunan Gedung, Sanitasi dan Perawatan.
“Kita di SMKN 3 ini membentuk anak yang siap kerja di kemudian hari. Sekolahnya programnya empat tahun semua,” terang Reni lagi.
Selain ruang kelas sebanyak enam ruangan, SMKN 3 Buntok yang berlokasi di Jalan Raya Palangka Raya – Buntok ruas Desa Kalahien tersebut, menawarkan beberapa fasilitas lainnya yakni berupa asrama putra dan beberapa perumahan guru yang sementara disulap menjadi asrama putri.
Asrama ini nantinya digunakan untuk tempat tinggal para siswa yang berasal dari desa-desa yang cukup jauh dari lokasi sekolah.
Sementara itu, terkait dengan jumlah tenaga pengajar, saat ini ada tersedia 14 orang, terdiri dari 11 guru akademik umum, satu orang guru jurusan geologi pertambangan yang dipinjamkan dari SMKN 2 Buntok, serta dua orang guru jurusan kontruksi yakni Reni Hartati sendiri serta satu orang merupakan guru yang pernah mengajar di SMKN Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur.(Sebastian)