
Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Sinergitas antara pemerintah, pelaku usaha, perbankan dan lembaga keuangan lainnya merupakan kunci utama dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah.
Bank Indonesia bersama dengan pemerintah daerah, akan senantiasa bersinergi mendorong pemulihan ekonomi, serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa yang dilakukan melalui pemanfaatan teknologi/digitalisasi dan mendorong keterlibatan berbagai pihak, untuk bekerjasama menjaga optimisme pemulihan ekonomi yang saat ini tengah berlangsung.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Tengah, Rihando bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan, OJK dan LPS untuk membangkitkan kembali roda penggerak perekonomian nasional.
“Seiring dengan perkembangan nasional, kinerja ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2020 menunjukkan perbaikan. Kendati secara kumulatif ekonomi Kalteng pada tahun 2020 terkontraksi 1,40 persen (yoy),” kata Rihando, kamis (25/3/2021).
Dijelaskanya, kinerja ekonomi nasional pada tahun 2020 secara kumulatif terkontraksi sebesar 2,07 persen dari tahun ke tahun (yoy). Namun secara triwulan, kontraksi ekonomi bertahap menunjukkan perbaikan.
secara gradual ekonomi Kalteng mengalami pertumbuhan. Lanjutnya, perbaikan ini terlihat dari perkembangan ekonomi triwulan mengalami penurunan, kontraksi dari sebesar 3,12 persen (yoy) pada triwulan III tahun 2020 menjadi sebesar 2,10 persen (yoy) pada triwulan IV tahun 2020.
Dari sisi permintaan, perbaikan ekonomi tersebut bersumber dari kinerja ekspor yang terjaga dan tetap tingginya pengeluaran pemerintah, sejalan dengan realisasi berbagai stimulus fiskal berupa bantuan sosial untuk mengejar realisasi anggaran tahun 2020.
Dari sisi penawaran, perbaikan pada triwulan IV tahun 2020 didukung oleh lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha transportasi dan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial.
kinerja perekonomian Kalteng pada triwulan I 2021 diprakirakan membaik, hal tersebut didorong oleh mulai pulihnya mobilitas masyarakat yang berpengaruh pada konsumsi rumah tangga yang tumbuh secara bertahap.
“kelancaran vaksinasi sebagai game changer serta disiplin protokol COVID-19, diprakirakan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Kalteng kedepan,” jelasnya menambahkan.
Selain itu, penyerapan realisasi belanja pemerintah baik provinsi dan Kabupaten/kota yang optimal akan mendorong investasi, sekaligus dapat mengakselerasi konsumsi ditengah lemahnya permintaan.
Hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga ekspektasi pemulihan ekonomi sekaligus menstimulus perekonomian yang terdampak melambat akibat pandemi COVID-19.
“Penyerapan realisasi belanja yang optimal akan mendorong investasi, sekaligus dapat mengakselerasi konsumsi ditengah lemahnya permintaan. upaya lain yang perlu dilakukan adalah digitalisasi UMKM dan Pariwisata Kalimantan Tengah,” bebernya menambahkan lebih dalam.
Ditengah mobilitas masyarakat yang masih terbatas, permintaan yang belum pulih dan sifat perdagangan yang borderless, digitalisasi akan menjadi ‘jembatan’ penghubung yang memberikan manfaat yang massif.(*)