Bupati Katingan Buka FGD Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan Konservasi Katingan untuk Borneo

Kasongan – Bupati Katingan, Sakariyas membuka kegiatan forum group diskusi atau FGD perencanaan pembangunan berkelanjutan konservasi Katingan untuk Borneo, Selasa, (26/1/2021).

Diacara yang digelar di aula BPKAD ini dihadiri WWF Indonesia Kalteng, perwakilan Universitar Palangka Raya, Universitas Kristen Palangka Raya serta Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Lainnya ada pula dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng dan Dinas Lingkungan Hidup serta undangan lannya.

Sakariyas menuturkan Kabupaten Katingan terdiri dari 13 kecamatan dan 161 desa dan kelurahan. “Kami sangat konsen dalam program perlindungan pengelolaan dan pemanfaatan kehutanan yang berbasis daya dulung dan daya tampung lingkungan yang menjadi panduan dan pengendaliannya,” katanya.

Bupati menggambarkan Katingan memiliki luas wilayah 20.393,84 Km2 dan berada di sepanjang DAS Katingan dengan panjang 650 kilo meter yang membentang dari utara ke selatan dengan topografi yang beragam.

“Maka Kabupaten Katingan memiliki simpanan habitat dan ekosistem yang beraneka ragam, ” sebutnya.

Pihaknya mendukung dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta dan berharap dapat memberikan manfaat dan dampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat dan mendukung program pembangunan yang berkelanjutan.

Rosenda Canda Kasih, dari tim perumus Kalimantan Tengah mengatakan pada pertemuan ini ada kata sepakat suatu dorongan sinergi antar pihak guna melahirkan program kegiatan yang akan membantu misi dan visi capaian pemerintah bagaimana melakukan perlindungan makluk hidup.

“Dan bagaimana masyarakat bisa hidup bahagia dimana daya dukung lingkungan yang memadai tidak rusak dan tidak terdegradasi,” ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya merupakan wilayah alternatif, karena diapit dua DAS yang punya fungsi krusial, yakni DAS Kahayan dan DAS Katingan.

(tri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *