FOTO : Anggota DPRD Kotawaringin Timur, SP Lumban Gaol.

Politisi Ini Respon Positif Program TMMD

FOTO : Anggota DPRD Kotawaringin Timur, SP Lumban Gaol.

BERITAKALTENG – SAMPIT – Program TMMD sangat kedepankan semangat dan budaya gotong royong, sebab itulah anggota DPRD Kotawaringin Timur, SP Lumban Gaol mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan TMMD di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah merupakan sebuah momentum untuk mengembalikan budaya gotong royong di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Kami sangat bangga, sangat berterima kasih banyak dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI. Kehadiran TNI di masyarakat akan mampu mengembalikan budaya kita yang dulu, budaya gotong royong. Itu yang paling utama dulu,” ungkap SP Lumban Gaol yang merupakan politisi Partai Demokrat Kotawaringin Timur ini, Kamis (24/9/2020).

Disampaikan SP Lumban Gaol, kehadiran TMMD ini sebenarnya perlu berkesinambungan dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Timur. “Karena bagaimanapun juga, kehadiran mereka itu bisa meningkatkan semangat gotong royong yang diamanatkan undang-undang untuk kita,” lanjutnya.

Semangat dan budaya gotong royong yang sudah diwariskan oleh leluhur Bangsa Indonesia harus dijaga dan dilestarikan, dan diwariskan untuk generasi berikutnya. “Apalagi belakangan ini kita lihat budaya gitong royong kita mulai sedikit tergerus,” tandasnya.

Selain itu, SP Lumban Gaol juga menyamoaikan bahwa kegiatan semacam ini sedikit banyak akan sangat membantu daerah–daerah terisolir, apalagi dilaksanakan tanpa menggunakan dana dari APBD.

“Karena seperti yang disampaikan tadi, mereka mencari sendiri dananya, bukan berarti daerah lepas tangan terhadap kegiatan seperti ini, tapi paling tidak ada hal-hal positif yang kita ambil bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan TMMD Reguler ke – 109 di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah dilaksanakan mulai tabggal 22 September 2020 hingga tanggal 21 Oktober 2020. Dalam kegiatan ini ada sasaran fisik seperti perbaikan mushola dan jembatan, juga ada sasaran non fisik seperti kegiatan penyuluhan. (SOG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *