Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah (BPS Kalteng) mencatat angka perdagangan luar negeri Provinsi Kalteng pada bulan Oktober 2019, yakni untuk total ekspor Kalteng senilai US$ 130,84 juta atau naik 36,80 persen, sementara impor Kalteng senilai US$ 12,54 juta atau naik 80,17 persen.
Hal ini, seperti yang disampaikan oleh Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri, yang saat itu didampingi Kepala Bidang (Kabid) Statistik Distribusi Bambang Supriono SSi MM, dalam release Berita Resmi Statistik, Senin (02/12) tadi pagi.
Lanjut Yomin menyebutkan, Total nilai ekspor naik 36,80 persen dari US$95,64 juta pada bulan September 2019, menjadi US$130,84 juta pada bulan Oktober 2019.
Bahan bakar mineral masih menjadi komoditas utama ekspor , yakni mencapai US$ 65,96 juta, yang berkontribusi 50,41 persen dari total ekspor.
Selain itu, Ia juga mengutarakan bahwa Kalteng juga melakukan Ekspansi pasar baru, yaitu komoditas lemak dan minyak hewani/nabati ke negara Kongo, yakni senilai US$4,54 juta.
Sementara, kontribusi layanan transportasi ekspor melalui pelabuhan muat di Kalteng, turun dari 45,96 persen pada bulan September 2019, menjadi 33,25 persen pada bulan Oktober 2019.
Yang secara kumulatif, total nilai ekspor naik 15,98 persen dari US$1.569,64 juta pada bulan Januari hingga bulan Oktober 2018 menjadi US$1.820,45 juta pada Januari hingga bulan Oktober 2019.
Adapun Total nilai impor naik 80,17 persen dari US$6,96 juta pada bulan September 2019 menjadi US$12,54 juta pada bulan Oktober 2019.
Secara kumulatif, impornya turun 68,51 persen dari US$195,35 juta dari bulan Januari hingga bulan Oktober 2018 menjadi hanya US$61,51 juta pada bulan Januari hingga bulan Oktober 2019.
“Neraca perdagangan luar negeri terjadi surplus US$ 118,30 juta pada bulan Oktober 2019, dan US$1.758,94 juta pada bulan Januari hingga bulan Oktober 2019.” tutup Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri.(YS)