Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Dalam rangka menghadapi pelaksanaan masa perkuliahan Semester Ganjil tahun 2019-2020, Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar kegiatan ramah tamah bersama seluruh civitas akademika, Rabu (04/09).
Kegiatan yang terlaksana di aula Palangka UPR ini, dihadiri oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi, yang didampingi oleh unsur pimpinan UPR, Dekan dan unsur pimpinan fakultas se UPR, perangkat struktural program studi (prodi), serta para dosen di lingkup UPR.
Pada sambutannya, Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi menyampaikan, pertemuan ini sangat perlu dilakukan. Mengingat, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian oleh civitas akademika.
Diantaranya berkenaan dengan tata tertib dan kode etik yang harus dipatuhi, selama pelaksanaan semester ganjil 2019/2020 berjalan, baik itu yang harus dipatuhi oleh tenaga pendidik maupun tenaga administrasi di lingkungan UPR.
Dr Andrie Elia juga mengatakan bahwa setiap civitas akademika harus memiliki integritas, serta selalu menjaga nama harum UPR. Selain itu, dirinya juga mendorong seluruh civitas akademika UPR, untuk ingat akan tugas dan kewajibannya.
Begitupula, dalam hal penulisan jurnal penelitian yang akan mendorong kenaikan kepangkatan. Hendaknya itu juga harus diperhatikan dan dilakukan. Karena, selama ini masih ada beberapa dosen yang masih belum mengurus itu.
“Oleh sebab itu, Saya hanya ingin sekedar mengingatkan, agar kewajiban dari kawan-kawan civitas akademika, berkenaan pendidikan, penelitian dan pengabdian, dapat semakin ditingkatkan, sebagaimana adanya Tri Darma Perguruan Tinggi,” ungkap Dr Andrie, dihadapan puluhan civitas akademika, yang hadir pagi ini.
Selain itu, Ia juga menyebutkan, saat ini sudah banyak kemajuan yang telah diraih oleh UPR. Kemajuan yang dimaksudkan itu, diantaranya berkenaan dengan akreditasi program studi yang ada di linkup UPR.
Kondisi akreditasi UPR pada tahun 2019 ini, mengalami peningkatan signifikan, jika dibandingkan sebelum bulan September 2018 lalu.
Gambaran akreditasi UPR, sebelum bulan September 2018, yaitu untuk akreditasi A tidak ada, akreditasi B ada 26 prodi/jurusan (48,1%), akreditasi C ada 16 prodi/jurusan (31,5%), akreditasi C bawaan ada 6 prodi/jurusan (11,1%), akreditasinya Mati ada 4 prodi/jurusan (7,4%) dan tidak terakreditasi ada 1 prodi/jurusan (1,9%).
Kemudian di tahun 2019 ini, untuk akreditasi A ada 1 prodi/jurusan (1,9%), akreditasi B ada 36 jurusan (66,7%), akreditasi C ada 10 (18,5%) 3 diantaranya sudah diupload, akreditasi C bawaan ada 6 (11,1%) 3 diantaranya sudah diupload, akreditasinya mati 1 prodi/jurusan (1,9%) dan yang tidak terakreditasi tidak ada.
Selain itu, Dr Andrie juga mengutarakan, begitupula peringkat UPR, yang merujuk pada Webometric Dunia, pada bulan Januari 2019 berada di peringkat 71, dan sekarang berada di peringkat 55 dari 4.714 Perguruan Tinggi se Indonesia.
Dan, untuk Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), sebelum bulan September 2018 PDDIKTI sebesar 0,31%, dan sekarang ini PDDIKTI sebesar 92%.
“Kemajuan UPR ini, tidak hanya oleh kerja keras saya sebagai rektor, tapi itu semuanya adalah buah kerjasama dan kerja keras, seluruh civitas akademika UPR. Untuk itu, kita tidak cepat berpuas diri sampai disini saja, karena kita yakin bisa lebih baik dari pencapaian yang sudah ada ini,” ungkap Dr Andrie Elia SE MSi.
Ia juga berharap, agar kedepannya prodi/jurusan yang ada di UPR, dapat mengantongi nilai akreditasi minimal B. Dan itu, hanya dapat terwujud melalui sebuah kerjasama yang baik, disertai dengan integritas dan kedisiplinan, dari seluruh civitas akademika UPR, dalam rangka menuju terwujudnya UPR Jaya Raya.
“Saya mengajak sekaligus mengingatkan, agar seluruh civitas akademika dapat mendedikasikan dirinya semata-mata untuk kemajuan UPR tercinta ini,” pungkasnya.(YS)