PALANGKARAYA – Wakil Ketua DPRD Palangka Raya, Wahid Yusuf, mengharapkan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat tidak lengah mengantisipasi potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah ini.
Dalam beberapa hari belakangan sebagian wilayah Palangka Raya nampak diselimuti kabut asap tipis. Meski tidak separah awal bulan kemarin, namun munculnya kabut asap tersebut menandakan bahwa masih ada titik api sekalipun tidak banyak.
“Saya harapkan kewaspadaan tetap diutamakan karena dengan cara seperti itu bisa lebih cepat dalam upaya pemadaman. Tidak hanya pemerintah, tapi peran masyarakat saya rasa juga penting,” katanya, Rabu (1/11/2023).
Berdasarkan perhitungan dari Badan Meteorilogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini memang sudah memasuki peralihan menuju musim hujan. Namun di masa perailihan ini intensitas hujan masih tidak merata, sehingga kewaspadaan terhadap karhutla harus tetap berjalan.
Politikus muda Partai Golkar ini menambahkan, bahwa karhutla masih bisa terjadi karena kondisi lahan yang kering dan gersang karena belum sepenuhnya basah. Sehingga kegiatan patroli, edukasi dan sosialisasi bahaya karhutla diharapkan tidak berhenti.
“Pertengah Oktober kemarin beberapa kali hujan, tapi sekarang agak kurang. Sehingga ini yang membuat lahan masih belum terlalu basah dan agak rawan terjadi kebakaran,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengapresiasi upaya pemerintah dalam penanganan karhutla selama puncak musim kemarau dengan melakukan berbagai kegiatan. Diharapkan kegiatan tersebut berdampak positif menekan kasus yang terjadi setiap tahunnya.
“Selama puncak musim kemarau kemarin, baik itu pemerintah dan tim relawan sudah bekerja keras di lapangan. Kegiatan seperti ini diharapkan digiatkan terus sampai betul-betul tidak ada titip api yang berpotensi karhutla,” pungkasnya.(ap/*)