PALANGKARAYA – Konsistensi, inovasi, dan sinergi menjadi dasar dalam upaya menjaga stabilitas harga. Ketiganya menjadi landasan Bank Indonesia (BI) dalam membangun strategi menjaga ketahanan pangan yang antara lain diwujudkan melalui inisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama Pemerintah baik pusat maupun daerah dan lintas Kementerian dan Lembaga.
Pergelaran kegiatan Pesona Tambun Bungai (PTB) 2023, telah diselenggarakan GNPIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Provinsi Kalteng melakukan inovasi pengelolaan pangan melalui food estate dan kawasan penyangga khususnya komoditas beras.
Dalam upaya stabilitas ini, penguatan ekonomi Kalteng didorong dengan geliat produk lokal dan penguatan pariwisata. Olehnya GNPIP Kalteng pada kesempatan Ini diselaraskan bersamaan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI), yang dipadukan dalam gelaran PTB 2023.
Terkait konsistensi, inovasi dan sinergi itu, Gubernur BI Perry Warjiyo dalam puncak gelaran ketiga gerakan (GNPIP, GBBI, GBWI) di Kalteng menyampaikan tiga hal. Pertama, mengajak masyarakat membeli produk UMKM buatan Indonesia serta bersama mengendalikan harga untuk mensejahterakan rakyat.
“UMKM yang lebih dari 90 persen menyerap tenaga kerja merupakan pilar ekonomi negara untuk memajukan kaum wanita dan pemuda. Di samping Itu, pariwisata Indonesia juga penting bagi kesejahteraan rakyat. Kedua, perkuat hilirisasi dan digitalisasi bagi UMKM,” kata Perry Warjiyo, Jumat (14/7/2023)
QRIS yang merupakan insiasi BI adalah salah satu contoh bagaimana dapat membantu mendigitalkan UMKM. Ketiga, perlunya memperkuat koordinasi dan sinergi. Salah satunya melalui kolaborasi pada GNPIP yang dilakukan sejak 2022 lalu melalui 46 kantor BI di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki berharap program ini dapat mendukung UMKM agar pertumbuhan ekonomi merata. Ke depan, sesuai arahan Presiden RI, perlu mendorong produk wastra, kuliner dan kriya yang luar biasa.
“Secara bersamaan kita perlu meningkatkan kualitas lapangan kerja di sektor ini mengingat 97 persen lapangan kerja disediakan usaha mikro, khususnya sektor informal. Karenanya, saya mengajak untuk menggiatkan hilirisasi produk UMKM dari keunggulan masing-masing daerah, contohnya adalah komoditas rotan di Kalteng,” kata Teten Masduki
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan apreasi atas kolaborasi yang ciamik dan baik antara Bank Indonesia, Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan dunia usaha atas terselenggaranya harvesting GBBI-GBWI Kalimantan Tengah 2023.
“Kedepan, kita tegaskan komitmen bersama untuk bangun Indonesia yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional, dengan membangkitkan semangat kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia dan keindahan pariwisata di tanah air,” kata Sandiaga Uno
perkuat pondasi pembangunan ekonomi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memperkuat identitas kita sebagai bangsa yang kreatif dan berbudaya.
GNPIP sebagai komitmen bersama dalam mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi, ditujukan mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Harapannya, GNPIP kali ini menjadi katalisator stabilitas harga Kalteng melalui program yang dicanangkan, di antaranya bersama Pemerintah Daerah dalam pengembangan food estate dan kawasan penyangga di Kalimantan Tengah.
Program utama ini ialah pengedaran bibit padi varietas Inpari (IR) 42 (pera) yang menjadi kunci ketersediaan beras karau untuk ketahanan pangan berikut bantuan teknis dan fasilitas pertanian yang dimulai
sejak tahun 2021 lalu.
Dalam program ini, Pemerintah setempat telah mendorong penanaman padi IR42 pada 400 hektar lahan di bulan April 2023, dan sementara BI telah melakukan demplot budidaya varietas yang sama sebesar 10 hektar di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Di tengah upaya menjaga stabilitas tersebut, penguatan ekonomi Kalteng dicapai melalui perluasan pasar bagi produk UMKM dan meningkatkan kunjungan wisatawan.
GBBI sebagai gerakan yang bertujuan membangkitkan kinerja UMKM/IKM Artisan dan kunjungan wisatawan pascapandemi, menjadi sarana yang tepat dalam memperluas produk lokal Kalteng.
Hal ini diimplementasikan BI bersama Kementerian, Dinas dan Lembaga setempat dengan melakukan pameran produk lokal dan business matching.
Selanjutnya, GBBI dan GBWI ini akan disinergikan dengan flagship event BI yaitu Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang akan mengangkat potensi Kalimantan, pada tanggal 27-30 Juli 2023 mendatang di Jakarta.
Provinsi Kalteng berkesempatan menyelenggarakan ketiga acara flagship tersebut menyusul penetapan provinsi ini sebagai lokasi harvesting (acara puncak) oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Pada kesempatan ini ketiga gerakan nasional tersebut dikemas dalam program flagship Pesona Tambun Bungai (PTB), yaitu agenda tahunan BI Perwakilan Kalimantan Tengah, yang bertujuan mempromosikan produk unggulan UMKM (antara lain wastra, kriya, aksesoris, makanan olahan dan kopi) serta destinasi wisata setempat (antara lain Taman Nasional Tanjung Puting dan obyek wisata alam lainnya).
Bank Indonesia bersama dengan TPID dan Kementerian serta Lembaga senantiasa bersinergi dan berinovasi dalam menjaga stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K (Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif).
GNPIP berupaya mengoptimalkan langkah pengendalian harga terutama melalui pengelolaan suplai pangan, termasuk mendorong produksi menuju ketahanan pangan yang integratif dan masif guna mendukung tercapainya sasaran inflasi.
Sementara itu, BI juga terus mendorong penguatan ekonomi melalui UMKM dan Pariwisata pada GBBI dan GBWI dalam Gelaran PTB 2023 Kalimantan Tengah pada tanggal 13-16 Juli 2023, yang menampilkan tidak hanya pameran UMKM Wastra, Kriya dan Kerajinan, namun juga kuliner, berbagai event lomba, pagelaran busana khas Kalimantan Tengah (Benang Bintik), hingga konser yang akan menampilkan artis Nasional serta Lomba Lari 5K dan 10K.
Dengan terlaksananya GNPIP-GBBI dan GBWI Kalimantan Tengah 2023, kami berharap semangat kolaborasi antara pemerintah, otoritas, sektor swasta, dan masyarakat semakin kuat sehingga inflasi di Kalimantan Tengah terus terjaga dan berada pada sasaran inflasi Nasional 3 persen ± 1 persen, serta terwujudnya visi Indonesia sebagai negara yang bangga dengan produk-produk buatan sendiri dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengusaha, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
serta para inovator dan kreator di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, yang pada akhirnya akan terbangun Indonesia yang lebih mandiri, berdaya saing global, dan menjadi pusat produksi serta inovasi yang menghasilkan produk-produk unggulan yang dikagumi dan diakui di dunia internasional. Hayu Maja Kan Kalteng, Hayu Maja Kan PTBI 2023.(red)