Identitas Unik Pariwisata Kalteng Perlu Diperkenalkan di Nasional, Bahkan Tingkat Internasional

PALANGKARAYA – Setelah melalu rangkaian kontestasi. Akhirnya, terpilih Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata Kalimantan Tengah 2023 dari 26 peserta yang berasal dari 13 Kabupaten dan 1 Kota, Jumat (26/5/2023).

Peserta yang berhasil meraih gelar Jagau Pariwisata Kalimantan Tengah Tahun 2023 berasal dari Kabupaten Barito Selatan, dan peserta yang berhasil meraih gelar Bawi Nyai Pariwisata Kalimantan Tengah Tahun 2023 berasal dari Kabupaten Kotawaringin Barat.

Dengan terpilihnya Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata diharapkan kedepanya akan membawa keunikan identitas Wilayah Kalimantan Tengah secara global, dan bahkan ditingkat internasional.

“terpilihnya Bawi Nyai dari Kabupaten Kotawaringin Barat diharapkan dapat membawa indentitas pariwisata disana, seperti Taman Nasional Tanjung Puting dengan habitat orangutanya menjadi indentitas unik yang ada di Wilayah Kalimantan Tengah,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Kalimantan Tengah, Bhayu Rhama, ST, MBA, PH.D di Palangkaraya.

Dengan membawa identitas pariwisata unik di Kotawaringin Barat sampai ditingkat nasional bahkan ditingkat Internasional. maka ujar salah satu akademisi Universitas Palangka Raya (UPR) ini akan menarik wisatawan pergi ke Kalimantan Tengah.

Foto : Bhayu Rhama, ST, MBA, PH.D bersama sejumlah dewan juri ketika foto bersama peserta usai penyerahan hadiah

Begitu juga dengan terpilihnya Bawi Nyai dari Kabupaten Barito Selatan diharapkan kedepanya dapat membawa identitas pariwisata unik yang berasal dari daerah sekitar seperti Taman Nasional Sebangau misalnya.

“Dengan hutan dan alam yang dimiliki oleh Kalimantan Tengah diharapkan dapat menjadi produk unggulan wisata.  Teknologi dijaman saat ini terus berkembang, tentunya menjadi salah satu tantangan yang dihadapi,” bebernya.

Namun demikian, dengan pesatnya perkembangan teknologi dapat menjadi salah satu sarana untuk memperomosikan identitas unik dari destinasi wisata yang dimiliki lebih luas lagi.

Ketika berbicara tentang situasi atau kondisi global misalnya adanya perang, resesi dan lain-lain. Tentu hal tersebut menjadi tugas bersama, bagaimana masyarakat indonesia tidak tergantung dengan masyarakat di negara luar.

“Istilahnya, untuk teman-teman yang berada di dalam negeri masih bisa berwisata didalam negeri,” Kata Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPR Ini.

Ketika disingggung pertanyaan perihal evaluasi kegiatan pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata Kalteng kedepan seperti apa, Asesor Nasional BAN-PT ini mengungkapkan bahwa kedepan dibutuhkan persiapan yang panjang.

“akan lebih baik apabila jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Artinya, kita tidak tergantung kepada basis anggaran, tapi lebih kepada program. Jadi ketika hal itu dilakukan, setahun sebelumnya kita sudah mempersiapkan,”

“Untuk pariwisara sendiri, tidak hanya dari sisi penampilan, tapi juga dibutuhkan pembekalan tentang pengetahuan yang memadai. Untuk itu dibutuhkan persiapan lebih panjang lagi semisal setahun sebelum kegiatan dilaksanakan,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: