BERITAKALTENG.COM, Palangkaraya – Persoalan Kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang terjadi disejumlah desa di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tidak lepas dari perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi VII, Dr. Ir. Willy M. Yoseph, M.M
“Seperti yang kita ketahui, kondisi sungai khususnya di sungai Barito semakin menurun. Bahkan tercemar dikarnakan adanya kegiatan seperti penambangan emas, batu bara, penembangan pohon dan pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit,” kata Tenaga Ahli Anggota DPR RI, Ofando Dikstron Rekstar, M.Sc saat membacakan sambutan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi VII, Dr. Willy M. Yoseph. Pada kegiatan pelatihan pengelolaan air bersih, Rabu (14/12/2022)
Adanya aktifitas tersebut, Ujarnya menambahkan, merubah kondisi air sungai yang sebelumnya bisa dikonsumsi oleh masyarakat, sekarang harus melalui sejumlah penyaringan lantaran tingkat kekeruhan airnya sudah cukup tinggi, bahkan air sungai dibeberapa wilayah sudah tercemar sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi.
Permasalah ini tentunya menjadi pekerjaan rumah dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Namun juga harus menjadi kepedulian dan pemahaman kepada masyarakat untuk mengelola dan menjaga kelestarian sungai di daerahnya masing-masing.
“Saya berharap dengan kehadirian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui kegiatan pelatihan ini dapat memberikan solusi yang nyata yang bisa dipraktikan langsung oleh masyarakat untuk bisa mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi,” bebernya lebih dalam.
Masih dalam kegiatan Pelatihan yang merupakan program kemitraan antara DPR RI Komisi VII dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Willy berkeinginan agar para peserta yang didominasi oleh para mahasiswa dan masyarakat tersebut dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan untuk dapat diterapkan dalam menyelesaikan persoalan disejumlah desa yang mengalami kesulitan memperoleh air bersih.
Sekretaris Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional (ICDN), Prof. Ir. Joni Bungai, MPd dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih serta memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Anggota Komisi VII DPR RI, Dr.Ir. Willy M. Yoseph yang sudah menginisasi kegiatan pelatihan ini.
“Tentu banyak hal yang akan kita dapatkan melalui kegiatan ini. Apalagi BRIN menghadirkan narasumber Instruktur, Perekayasa Ahli Utama pada pusat riset lingkungan dan teknologi bersih Ir. Taty Hernaningsih, M.Sc. Juga saya ucapkan Terima kasih juga kepada Tenaga Ahli DPR RI Bapak Dr. Elisai Sumandie yang selalu aktif didalam setiap kegiatan pelatihan,” kata Prof. Joni.
Disisi lain, Fungsional Pranata Humas Muda BRIN, Wahyu Setiyadi dalam sambutanya menyampaikan Program kemitraan antara BRIN dengan Komisi VII DPR RI ini berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyelesaikan persoalan dilingkungan mereka.
“target program ini adalah berbagai segmen masyarakat, mulai dari kelompok masyarakat secara umum, usaha micro kecil dan menengah (UMKM) hingga kalangan pelajar,” kata Wahyu.
Dirinya juga menjelaskan, air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan. Jika kebutuhan air belum terpenuhi, baik secara kuantitas maupun kualitas akan menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan, maupun sosial.
Tingginya tingkat pencemaran limbah domestik ke sungai membuat ketersedian sumber air baku menurun. Oleh sebab itu lanjut Wahyu diperlukan metode yang dapat mengurangi material pencemaran yang tidak mengandalkan proses permurnian secara konvensional.(a2)