Headline
FOTO : Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro ketika menyampaikan pres release, Selasa (01/11/2022)

Januari Sampai September 2022, Produksi Panen Padi di Kalteng Alami Penurunan

FOTO : Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro ketika menyampaikan pres release, Selasa (01/11/2022)

BERITAKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Fenomena terjadinya gagal panen padi di sejumlah Kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang disebabkan oleh serangan hama tungro serta adanya bencana banjir menjadi perhatian dari Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Kalteng.

Adanya kejadian tersebut, Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan terhadap luas panen dan produksi padi dengan menggunakan Karangka Sampel Area (KSA).

“luas baku lahan yang digunakan BPS berdasarkan Surat Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG,03,03/XII/2019 Tertanggal 17 Desember 2019 tentang Penetapan Luasan Lahan Baku Sawah Profinsi Kalimantan Tengah tahun 2019 yakni seluas 136.486 Ha,” kata Eko, Selasa (01/11/2022)

Eko juga menyampaikan bahwa informasi tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan luasan padi menggunakan metode KSA. Dilahan yang sama tidak semua padi panen secara bersamaan. Dengan cara mendokumentasikan perkembangan pegetatip padi yang ditanam, sehingga bisa terlihat perkembangan padi yang akan panen.

Jika dilihat dari sisi baku lahan, luas lahan sawah yang dimiliki oleh Kalimantan Tengah berada atas dari Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Bali. Akan tetapi luasan lahan Kalimantan Tengah masih berada di bahwah Provinsi Kalimantan Selatan.

Jika dilihat dari hasil data yang ada, realisasi luasan panen padi terjadi penurunan secara signifikan pada bulan Agustus 2022. adapaun relisasi panen jika dilihat dari bulan Januari sampai dengan September 2022 luasan panen sebesar 88,06 ribu Ha.

“kalau dibandingkan relaisasi luasan panen padi pada bulan Januari sampai dengan September 2021 seluas 115,85 ribu Ha, maka relisasi panen padi pada bulan Januari sampai dengan September 2022 mengalami penurunan sebesar 23,98 persen,”

Namun demikian, ada potensi luasan panen padi pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 diperkirakan sebesar 21,69 ribu Ha. Untuk itu potensi 3 bulan kedepan perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan yang signifikan.

Sementara untuk produksi padi juga Jika dilihat, produksi padi Januari sampai dengan September 2022 sebesar 282,76 ribu ton. Kalau dibandingkan dengan Januari sampai dengan September 2021 dengan produksi padi mencapai 348,32 ribu ton, makan mengalami penurunan produksi padi Januari sampai September 2022 sebesar 18,82 persen.

“penurunan produksi padi secara signifikan juga terjadi dibulan Agustus 2022. Akan tetapi ada potensi produksi padi meningkat pada Oktober sampai Desember 2022 sebesar 71,10 ribu ton,” katanya lebih dalam.

Sementara Berdasarkan data produksi beras Bulan Januari sampai dengan September 2022 sebesar 167,98 ribu ton. Bilan dibandingkan produksi beras Januari sampai dengan September 2021 sebesar 206,90 ribu ton, maka produksi beras di Januari sampai dengan September 2022 turun sebesar 18,82 persen.

penurunan produksi beras secara signifikan juga terjadi pada bulan Agustus 2022. Akan tetapi ada potensi peningkatan produksi beras pada Oktober sampai dengan Desember 2022 sebesar 42,24 ribu ton.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *