
BERITAKALTENG.COM, SAMPIT– Pemerintah pusat memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) kepada warga kurang mampu. Kebijakan kenaikan BBM membawa berbagai dampak seperti naiknya harga kebutuhan pokok, maka untuk itulah pemerintah memberikan bantuan agar menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mencegah kenaikan inflasi.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Hj Mariani meminta agar masyarakat penerima BLT BBM dari pemerintah dapat menggantikan uang yang diterima secara bijak dan bermanfaat bagi keluarganya.
“Kami minta masyarakat yang telah menerima bantuan, diharapkan digunakan dengan baik sesuai peruntukannya, seperti sembako atau kebutuhan pokok lainnya untuk keluarga,” kata Mariani, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya berdasarkan data di Kabupaten Kotim terdapat 17.587 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan nilai Rp10.552.200.000 yang tersebar di 17 kecamatan. Penyalurannya dilakukan sebanyak dua tahap, untuk penyaluran tahap pertama setiap KPM menerima bantuan dengan jumlah Rp500.000.
“Jumlah tersebut dari BLT BBM untuk bulan September dan Oktober dengan total Rp300.000, ditambah bantuan pangan Nontunai (BPNT) untuk bulan September Rp200.000, maka dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Kabupaten Kotim ini,” ujar Mariani.
Politisi Partai Golkar ini juga mengatakan penyaluran BLT BBM yang dipercayakan kepada PT Pos Indonesia, harus benar-benar sampai ke tangan warga penerima bantuan tersebut, jangan sampai ada penerima yang tidak mendap- atkan haknya.
“Kami juga meminta PT Pos Indonesia dalam menyalurkan BLT BBM ke wilayah pelosok dengan melakukan jempot bola, Begitu pula penyaluran- nya terhadap para lansia atau penyandang disabilitas, karena sudah selayaknya dilakukan sistem jemput bola dengan diantar kepada mereka,” tutupnya.(tbk)