Foto : Tamarzam.

DPRD Barsel Minta Agar CFD Tidak Menggangu Jalur Ibadah di Gereja

Foto : Tamarzam.

Berikalteng.com, BUNTOK – Anggota komisi II DPRD Kabupaten Barito Selatan, Tamarzam meminta agar Car Free Day (CFD) yang rencananya akan kembali digelar oleh Polres setempat tidak sampai mengganggu jalur untuk orang yang beribadah ke gereja Emanuel.

Politisi PDI Perjuangan tersebut, mengatakan sangat mendukung rencana Polres Barsel yang akan menggelar kembali kegiatan CFD di Buntok, yakni tepatnya di bilangan Taman Iring Witu, Jalan Tugu, Kelurahan Hilir Sper, Kecamatan Dusun Selatan.

“Kami selaku anggota dewan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, karena bertujuan sangat bagus yaitu mengajak masyarakat kita untuk hidup sehat dengan rajin berolahraga,” ucap pria yang akrab disapa Ake ini, saat ditemui awak media di Kantor DPRD Barsel, Senin (20/6/2022).

Namun, dikarenakan jalur pelaksanaan CFD tersebut merupakan satu jalur dengan Gereja Emanuel dan waktunya yang bertabrakan dengan waktu umat Nasrani untuk melaksanakan ibadah ke gereja, maka ia meminta agar Polres bisa tetap membuka jalan ke arah gereja sampai dengan waktu pelaksanaan ibadah selesai.

“Kita minta supaya Polres bisa memberikan kemudahan akses bagi orang-orang yang hendak beribadah ke gereja. Kapan perlu yang ditutup itu hanya dari area kantor Polres lama saja, supaya yang di area gereja tetap lancar dan nyaman dilalui sampai dengan waktu ibadah selesai,” saran Ake.

“Karena orang ibadah kan palingan cuma sampai jam 10 atau 11 siang saja,” imbuh dia menambahkan.

Namun, sekali lagi, secara garis besar, tekan Ake lagi, pihaknya sebagai anggota dewan sangat mendukung rencana Polres untuk menghidupkan kembali kota Buntok melalui pelaksanaan kegiatan sosial masyarakat.

Apalagi, sambung dia, selama dua tahun ini, masyarakat sudah cukup lelah dan bosan dengan pembatasan interaksi sosial oleh pemerintah dikarenakan adanya Pandemi Covid-19.

“Jadi pelaksanaan kegiatan sosial masyarakat semacam ini sangat perlu diadakan kembali, untuk membantu mengobati psikologi masyarakat yang selama dua tahun lebih ini terkekang pandemi Covid-19,” pungkasnya.(Sebastian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *