KUBANGAN : Wakil Ketua DPRD Kotim, Rudianur  bersama Komisi IV saat sidak Jalan Lingkar Selatan, (5/1/2021).

Program Tambal Sulam Jalan Dinilai Kurang Efektif

KUBANGAN : Wakil Ketua DPRD Kotim, Rudianur  bersama Komisi IV saat sidak Jalan Lingkar Selatan, (5/1/2021).

 

beritakalteng.com – SAMPIT – Kerusakan jalan Lingkar Selatan, Bundaran KB, Kecamatan MB Ketapang, Sampit, semakin rusak parah. Terlebih di musim penghujan saat ini, genan­gan air terjadi dibeberapa tirik, bak sebuah kubangan.

Dari hasil sidak Wakil Ketua DPRD Kotim, H. Rudianur ber­sama jajaran Komisi IV, (5/1/2021) kemarin banyak titik yang meng­alami kerusakan parah hingga sulit dilalui oleh pengguna jalan.

Disebutkannya, sistem perbaikan berupa tambal sulam oleh pemerintah sejauh ini, dinilai kurang tepat dan terkesan hanya buang-buang anggaran.

“Seharusnya pemerintag Provin­si Kalimantan Tengah harus segera menyelsaikan pembangunan jalan di Lingkar Selatan ini. Mengingat jalan tersebut diperuntukkan kend­araan alat berat,” jelas Rudianur.

Akibat kerusakan ruas jalan itu, lanjutnya, kendaraan besar seperi truk CPO dan pembawa kontainer kini beralih ruas jalan dalam kota, salah satunya Jalan Pelita Barat. Akibatnya, Jalan Pelita Barat saat ini kondisinya juga rusak parah.

“Jalan rusak ini sangat meng­ganggu masyarakat. Terlebih lagi kebanyakan jalan rusak ini diaki­batkan oleh adanya kendaraan be­rat yang masuk di jalan dalam kota, seharusnya tidak boleh,” sebutnya.

“Ini sangat merusak jalan yang ada di kabupaten, terutama jalan Pelita dan HM Arsyad. Karena truk-truk besar ini melintasnya ke dalam kota sekarang, harapannya pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas PUPR provinsi segera menyelesaikan,”  tandasnya.

Lanjut legislator Partai Golkar ini, jika memang provinsi ti­dak sanggup, maka harus segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten. Dan dirinya menekank­an agar Dinas PUPR Kabupaten Kotim memikirkan langkah antisi­pasi mengatasi jalan yang hancur tersebut.

“Hari ini yang kita amati ba­nyak pengguna jalan terutama sepeda motor terganggu karena keberadaan truk CPO yang masuk ke dalam kota, itu sangat rawan ter­jadi kecelakaan,” tegas Rudianur.

Bahkan dirinya mengaku belum lama ini melihat truk CPO yang sembarangan berbelok arah di kawasan tertib lalu lintas. Dirinya juga menegaskan berkaitan dengan rusaknya jalan Pelita dan HM Ar­syad, pemeritah kabupaten harus segera memperbaiki jalan tersebut.

“Jangan cuma tambal-tambal tidak karuan, itu tidak ada manfaat­nya. Di tambal besok hancur lagi, lebih baik sekalian yang permanen saja. Karena tambal sulam itu hanya memboroskan anggaran,” pungkasnya. (arl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: