Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Masih dalam rangkaian pantauan dan pengecekan lapangan, setelah melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Kalteng, Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan Anggaran Pandemi COVID-19 Kalteng dan Pengawasan Penyaluran Bansos Pemerintah (Pansus-Bansos COVID-19) DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), melanjutkan pantauan langsung ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng yang ada di Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya, Senin (4/5/2020) siang.
Kunjungan pantauan dan pengecekan lapangan tersebut, diikuti oleh anggota Dewan Provinsi Kalteng, diantaranya Kuwu Senilawati, Tomy Irawan Diran, Irawati, Natalia, Bryan Iskandar, Hj Siti Nafsiah, Evi Kahayanti. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinkes Kalteng dr. Suyuti Syamsul beserta jajaran.
Ketua Pansus-Bansos DPRD Kalteng, drs. Yohannes Freddy Ering M.Si, pada hari ini pihaknya melakukan pengecekan langsung ke Gudang Farmasi Dinkes Kalteng yang ada di Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya.
Adapun tujuannya, ialah untuk memantau ketersedian Alat Pelindung Diri (APD), Masker dan peralatan penunjang medis lainnya, yang tersimpan di Gudang Farmasi Dinkes Kalteng.
“Ya, kita ingin mengecek sejauhmana kesediaan peralatan medis kita, untuk penanganan COVID-19 di wilayah Kalteng. Persediaannya hingga saat ini sejauhmana dan sampai kapan?,” ucap Freddy yang juga selaku Ketua Komisi I DPRD Kalteng Bidang Hukum, Pemerintah dan Keuangan ini.
Pada kunjungannya, Wakil Rakyat Dapil Kalteng V, meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau juga menanyakan apakah saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sudah ada melakukan pembelian sejumlah kebutuhan medis dan melakukan pembayaran insentif tenaga medis, serta beberapa kebutuhan lainnya?, yang bersumber dari realisasi anggaran yang ada di mata anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kalteng.
Lanjutnya, Pansus-Bansos DPRD Kalteng juga ingin memastikan realisasi penggunaan anggaran tersebut, untuk penanganan medis di wilayah Kalteng.
“Kita sekedar ingin mengetahui dan melihat sejauh mana dan apa saja yang sudah dan akan direalisasikan oleh Pemprov Kalteng untuk memenuhi kebutuhan penanganan medis, selama masa pandemi COVID-19,” Terangnya.
Sementara itu, masih ditempat yang sama, Kepala Dinkes Provinsi Kalteng, dr. Suyuti Syamsul menerangkan bahwa saat ini, persediaan APD, masker dan kebutuhan medis lainnya, dapat dikatakan masih cukup, hingga beberapa waktu kedepan.
“Peralatan medis, berupa APD, Masker dan beberapa item lainnya ini berasal dari bantuan BNPB Pusat, serta ada pula yang memang harus kita belanjakan sendiri, seperti pembelian makan minum untuk tenaga medis, pembayaran honor tenaga medis, akomodasi tenaga medis serta beberapa kebutuhan medis lainnya yang tidak ada atau yang masih dianggap kurang, mengingat suplai dari pemerintah pusat pun juga terbatas,” Ucapnya.
Lanjut, dr. Suyuti sekaligus menjawab pertanyaan Pansus-Bansos COVID-19 DPRD Kalteng, khususnya untuk mata anggaran penanganan kesehatan bahwa pihaknya telah mengajukan Rencana Kegiatan Belanja (RKB) tahap pertama, yakni sebesar Rp. 13,5 Milyar, tapi itu masih belum terpakai semua.
dr. Suyuti juga menjelaskan, untuk diketahui bahwa dalam penyusunan RKB tersebut, pihaknya juga melakukan pembicaraan bersama-sama dengan Tim Alokasi Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kalteng, sehingga adanya satu kesepakatan bersama-sama, dan mekanismenya memang demikian.
“Karena, kami tidak bisa menentukan secara sepihak, berkenaan berapa besar anggaran kebutuhan yang akan digunakan. Mengingat, itu berkenaan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran kedepannya,” Jelas dr. Suyuti.
Dirinya juga menuturkan, untuk RKB tahap pertama, nanti setelah terpakai semua, akan disampaikan laporan pertanggungjawabannya, berapa yang terpakai dan setelah itu akan di audit, sehingga penggunaan anggaran kesehatan, untuk penanganan COVID-19 di wilayah Kalteng dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, setelah penggunaan RKB tahap pertama selesai, maka pihaknya juga sesegera mungkin akan mempersiapkan dan menyusun beberapa usulan RKB tahap kedua, untuk diusulkan kembali.
Dan, tentunya itu juga harus dibicarakan dan disepakati, bersama-sama dengan TAPD Kalteng. Karena, mengingat sumber anggarannya juga berasal dari BTT APBD Provinsi Kalteng.
“Untuk besaran RKB tahap kedua, masih belum bisa kita sampaikan berapa nominalnya, karena itu nanti akan dibicarakan dan disepakati, bersama-sama dengan TAPD Provinsi Kalteng pada kordinasi berikutnya,” Imbuhnya.
Namun yang pasti, untuk kebutuhan anggaran kesehatan, yang dibutuhkan oleh para tenaga medis kedepannya, tetap masih sama dengan sebelumnya, yakni selain suplai dari pemerintah pusat, pembelian APD dan masker juga masih menjadi kebutuhan saat ini.
Kemudian, anggaran makan dan minum tenaga medis, honor tenaga medis, serta akomodasi tenaga medis dan beberapa kebutuhan medis lainnya, yang tidak bisa disampaikan satu per satu itemnya secara terperinci.
Selain itu, Dirinya juga menambahkan, untuk saat ini, para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 khususnya di Kota Palangka Raya, untuk sementara ditempatkan di 3 (tiga) tempat, yakni Hotel Dandang Tingang, Mes Kehutanan dan BAN Diklat.
“Peralatan medis yang digunakan, kita saat ini masih menggunakan peralatan yang ada di masing-masing rumah sakit saja. Kita mengoptimalkan peralatan medis yang ada dulu,” Timpalnya.
Ketersediaan APD, masker dan lainnya yang tersimpan di Gudang Farmasi, untuk ketersediaannya masih bisa mengcover sampai dengan 20 hari kedepan, sementara masih menunggu suplai dari pemerintah pusat, serta mengupayakan untuk menyediakan secara mandiri.(YS/a2)