Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang tersaji dalam Berita Resmi Statistik Bulan Agustus 2019, diketahui angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) secara Nasional berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih rendah, jika dibandingkan dengan laki-laki.
Meski demikian, angka TPT ditahun 2015 untuk perempuan lebih tinggi 6,37 persen dibandingkan dengan laki-laki 6,07 persen. Namun dari dari angka TPT selama 5 tahun terakhir cendrung mengalami penurunan.
Jika dilihat prosentase, tahun 2016 untuk laki-laki 5,70 persen dan perempuan 5,45 persen. tahun 2017 laki-laki 5,53 persen dan perempuan 5,44 persen. tahun 2018 untuk laki-laki 5,40 persen dan perempuan 5,26 persen. Sedangkan tahun 2019 laki-laki 5,31 persen dan perempuan 5,23 persen.
Kemudian, untuk penduduk yang bekerja menurut jam kerja, pada bulan Agustus 2019 ini, maka diketahui Pekerja Penuh Waktu sebesar 71,12 persen dan Pekerja Tidak Penuh sebesar 28,88 persen. Sedangkan, paruh waktu sebesar 22,45 persen dan setengah pengangguran sebesar 6,43 persen.
Disisi lain, Pemeritah Daerah Provinsi Kalteng melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinasketrans) membuat rencana Tenaga Kerja selama 5 tahun kedapan, sejak tahun 2019 sampai tahun 2024.
Kepala Dinasketrans Provinsin Kalteng, R. Syahril Tarigan menjelakan gambaran kondisi ketenagakerjaan selama tiga tahun terakhir sejak 2016 sampai tahun 2018 bahwa angkatan kerja tahun 2016 sebanyak 1.311.427 orang dengan angka bekerja 1.214.681 orang.
Sedangkan untuk angka pengangguran 63.238 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,71 persen dan tingkat partisipasi angkatan kerja 71,30 persen.
Tahun 2017, angka angkatan kerja 1.276.669 orang dengan angka bekeja 1.222.707 orang. Sementara untuk angka pengangguran 53.962 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,23 persen dan tingkat partisipasi angkatan kerja 67,74 persen.
Sedangkan untuk tahun 2018, angka angkatan kerja 1.355.399 orang dengan angka bekeja 1.301.002 orang. Sementara untuk angka pengangguran 54.397 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,01 persen dan tingkat partisipasi angkatan kerja 70,03 persen.
“selama 5 tahun, ada sekitar 107.187 orang perlu dilatih. dengan kategori status pekerjaan utama berusaha sendiri tampa bantuan, berusaha dengan dibantu, dan pekerja atau buruh” kata Syahril beru-baru ini.
Tidak hanya itu, sektor-sektor seperti infrastruktur, energi, sumber daya manusia, kesehatan, pariwisata, perijinan, serta sektor pertanian, perkebunan dan peternakan berpotensi besar dalam rangka menciptakan kesempatan kerja kedepanya.(*)