Soal Pemilu, Kompiady : Masyarakat Apatis Untungkan Pihak Tertentu

BeritaKalteng.com, Palangka Raya- Sejumlah pengamat politik yang ada di Kalimantan Tengah menyampaikan sejumlah pendapat terkait, potensi adanya kecurangan yang dapat mencidrai jalanya pesta demokrasi pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).

Seperti yang disampaikan oleh Dekat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya, Prof. Drs. Kumpiady Widen, MA.PH.D, undangan pencoblosan atau C4 yang bisa saja tidak dibagikan secara merata dengan maksud atau tujuan tertentu.

“Kadang-kadang begini, ada kantong-kantong tertentu yang dia tau, misalnya dara si “A” yang berkaitan dengan suku atau agama. Jadi jika kesana arahnya, dia membagikan ke orang-orang tertentu saja, sehingga banyak masysrakat yang tidak mendapatkan undangan pencoblosan” kata Kumpiady ketika ditemui beritakalteng.com, Jum’at (14/12) di ruang kerjanya.

Bahkan ironisnya lagi, lanjutnya menyampaikan, menjadi persoalan kembali ketika sejumlah masyarakat bersikap Apatis dalam artian tidak mau repot ketika memperoleh maupun tidak memperoleh undangan pencoblosan ke TPS.

Situasi tersebut menjadi situasi yang menguntungkan sejumlah pihak tertentu. Belum lagi melihat dari perkembangan politik saat ini yang masih belum kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“DPT juga bisa terjadi rekayasa politik, bisa dua sampai tiga data identitas. Kemudian bisa secara massal melakukan ditempat lain. tidak teliti, misalnya data orang meninggal tapi dipakai datanya oleh orang lain, paling banyak terjadi manipulatif pada DPT” jelasnya menambahkan.

Dirinya juga menyarankan adanya lembaga independen yang berfungsu untuk melihat proses penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia juga menyoroti mengenai sosialisasi DPT yang hanya sampai pada tingkat Kelurahan.

“Apatisme juga bisa terjadi, masyarakat terkadang malas datang ke sana (Kelurahan.red). Oleh sebab itu, RT-RT juga harus aktif melakukan pengecekan maupun sosilaisasi, tentu tidak lepas dari dana. Manipolitik juga tetap jalan, dan manipotik itu sifatnya laten.” tutupnya.(Aa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *