Juli 2018, Kalteng Inflasi Sebesar 0,01 Persen

BeritaKalteng.com, Palangka Raya- Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) selama bulan Juli 2018 mengalami Inflasi, yakni 0,01 persen yang diikuti oleh laju inflasi tahun kalender 3,13 persen dan inflasi tahun ke
tahun 3,13 persen.

Inflasi tersebut mengacu pada dua kota yakni Palangka Raya dan Sampit. Dimana untuk Kota Palangka Raya selama bulan Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen atau mengalami kenaikan
indeks harga dari 130,28 (Juni 2018) menjadi 130,33 (Juli 2018).

Sementara untuk Kota Sampit sendiri, selama bulan Juli 2018 terjadi deflasi sebesar 0,06 persen atau mengalami penurunan indeks harga dari 136,90 (Juni 2018) menjadi 136,82 (Juli 2018).

Kabit Statistik Distribusi BPS Provinsi Kalteng, Bambang Supriono didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Hanif Yahya menyampaikan, Inflasi di Palangka Raya didominasi oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 0,63 persen serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,46 persen.

“Laju inflasi tahun kalender 2,47 persen didominasi oleh lonjakan kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 4,84 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 2,86 persen, sandang 2,63 persen, dan kesehatan 2,34 persen.” ujar Bambang Rabu (01/08) di Palangka Raya.

Sementara itu, ujarnya menambahkan, inflasi tahun ke tahun 2,67 persen juga didominasi oleh pengaruh kenaikan indeks harga kelompok sandang 4,62 persen dan kesehatan 4,47 persen.

Adapun deflasi yang terjadi di Kota Sampit selama bulan Juli 2018 dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga kelompok bahan makanan 1,08 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,17 persen.

Dengan laju inflasi tahun kalender 4,31 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,95 persen di Sampit, lebih tinggi dibandingkan di Palangka Raya. Sebagaimana di Palangka Raya, laju inflasi tahun kalender juga dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 7,22 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 5,05 persen, sandang 4,46 persen, dan kesehatan 4,17 persen.

Dilihat dari kontribusinya terhadap tingkat inflasi tahun ke tahun, lebih didominasi oleh kenaikan indeks harga kelompok bahan makanan 5,65 persen, sandang 4,83 persen, serta perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 4,49 persen.

Dari sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan selama Juli 2018, seluruh kota pantauan harga mengalami inflasi, kecuali tiga kota yang mengalami deflasi yakni Tarakan 1,40 persen, Banjarmasin 0,12 persen, dan Sampit 0,06 persen.

“Inflasi tertinggi terjadi di Balikpapan 1,03 persen. Indeks harga yang cukup tinggi terjadi di Pontianak 145,08 dan Tarakan 144,09. Indeks harga di Palangka Raya merupakan yang paling rendah dibandingkan kota lainnya.” tutupnya.(Aa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: