BeritaKalteng, PALANGKA RAYA – Menyambut hari jadi ke 36 Yayasan Kemala Bhayangkari, ibu Tri Tito Karnavian bersama rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja, melaksanakan kunjungan kerja ke Palangka Raya. Kedatangannya kali ini disertai, dengan sejumlah istri para menteri kabinet kerja.
Sejumlah istri pejabat menteri kabinet kerja yang tergabung kedalam OASE, selain ibu Tri Tito Karnavian, ibu Hani Pramono Anung, ibu Yasmin, ibu Ira Zega Brojonegoro, ibu Ratna Megawangi Sofyan Djalil, ibu Rini Rudiantara, ibu Ros Ellyana Prasetyo ibu Marifah Hanif Dakhiri, ibu Erni Tjahyo Kumolo serta ibu Bintang Puspayoga. Kedatangan rombongan OASE kabinet kerja, di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa (13/03) pukul 07.20 Wib.
Rombongan di Palangka Raya, disambut dan dikawal langsung oleh Kapolda Kalteng Brigjend Pol Drs Anang Revandoko didampingi Ketua Bhayangkari daerah Kalteng, ibu Herlina Revandoko, ibu Kasdam Tanjung Pura beserta Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran beserta ibu Ivo Yulistra dan Forkompinda Kalteng.
Ibu Tri Tito Karnavian menyampaikan, bahwa kunjungannya bersama-sama, dengan para isteri menteri Kabinet Kerja di Kota Palangka Raya, dalam rangka melakukan sosialisasi menolak dan melawan peredaran Narkoba, Pornografi serta Kekerasan. Hal tersebut, disampaikannya dalam pertemuan di Kalawa Waterpark Jl Tjilik Riwut Km 6,5 Kota Palangka Raya.
Selain melakukan sosialisasi, rombongan OASE kabinet kerja juga mengunjungi Arboretum, tempat penangkaran Orang Utan di Kelurahan Nyaru Menteng, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.
“Saya sudah dua kali mengunjungi Kalteng, dan saat berada di Arboretum, saya senang saat melihat lokasi penangkaran Orang Utan di Nyaru Menteng. Keberadaan Orang Utan, sangat dilindungi oleh undang-undang, sehingga Kalteng tentunya sangat bangga bisa memiliki habitat binatang tersebut. Sebabnya, tidak semua memiliki binatang tersebut,” kata ibu Tri Tito Karnavian, kepada sejumlah awak media.
Ia juga sangat mengapresiasi keberadaan penangkaran Orang Utan, di Palangka Raya. Diharapkannya, dengan adanya penangkaran Orang Utan tersebut, harus disertai oleh adanya pengawasan terhadap populasi Orang Utan.
“Jangan sampai, ada lagi penyelundupan ke luar negeri, karena Orang Utan terbilang hampir punah dan wajib dilakukan pengawasan ketat. Selain itu, keberadaan Orang Utan menjadi kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia, khususnya di Kalimantan dan Sumatera yang harus dijaga dan dilindungi,” ucapnya
Pada kesempatan tersebut, ibu Tri Tito Karnavian juga menuturkan, selain keberadaan Orang Utan, hal penting lainnya, yakni kesehatan reproduksi dari kaum perempuan.
“Kesehatan reproduksi menjadi perhatian kita bersama, terlebih berbagai penyakit yang muncul, seperti kanker serviks. Perlu adanya pemahaman bersama, terhadap upaya pencegahan terhadap penyakit kanker serviks yang ditimbulkan, oleh kurangnya kesadaran masyararakat, terhadap pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, Kalteng hendaknya berbangga, karena kasus penyakit kanker serviks relatif rendah. Hal tersebut, menunjukkan adanya kesadaran masyarakat Kalteng untuk menjaga kesehatan reproduksi.
“Meskipun, kasus penyakit kanker serviks masih rendah di Kalteng, upaya pencegahan dan sosialisasi masih menjadi hal penting untuk dilakukan. Mengingat luasnya wilayah di Kalteng. Hal tersebut, agar adanya kesadaran dari kaum perempuan untuk menjaga kesehatan reproduksinya,” ucapnya.
Kunjungan ibu Tri Tito Karnavian beserta rombongan OASE kabinet kerja, hanya berlangsung satu hari. Pada sore harinya, rombongan langsung kembali bertolak dari Bandara Tjilik Riwut untuk melanjutkan kunjungan kerja ke provinsi lainnya. (dhy)