Foto : Ketua TPID Kalteng, H. Nuryakin bersama Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran (kiri)

Upaya Tekan Angka Inflasi Kalteng Terus Dilakukan

Foto : Ketua TPID Kalteng, H. Nuryakin bersama Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran (kiri)

 

BERITAKALTENG.COM, Palangkaraya – Pelaksanaan pasar murah dan pasar penyeimbang, BLT hingga Bansos yang dilaksanakan secara masif di seluruh kabupaten dan kota, mampu mempertahankan daya beli masyarakat berdampak terhadap penurunan angka inflasi secara nasional.

Angka inflasi di Kalimantan Tengah turun pada bulan Desember 2022 yaitu 6,32 persen (yoy) dan menduduki peringkat sembilan secara nasional, dimana sebelumnya pada bulan November 2022 inflasi di Kalteng menduduki peringkat dua secara nasional dengan angka 6,97 persen (yoy).

Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran melalui Sekretaris Daerah, H. Nuryakin selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID) Kalteng menyampaikan ucapan rasa syukur atas keberhasilan dari segala upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menekan angka inflasi.

“keberhasilan menurunkan angka inflasi tersebut disamping upaya yang dilakukan, tidak terlepas juga dari ide dan gagasan Gubernur Kalimantan Tengah yang didukung oleh masyarakat, diantaranya aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH dan gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan untuk menanam kebutuhan jangka pendek,” Kata Nurkayin, Senin (02/01/2023)

Gagasan bapak Gubernur sederhana ujarnya menambahkan, namun mudah dilakukan. hal itu disambut baik oleh masyarakat. Gerakan tanam bawang merah dan cabai dan pemanfaatan lahan dan pekarangan, telah merubah pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi inovatif dan kreatif.

Masalah inflasi menjadi perhatian serius Pmerintah Provinsi Kalimantan Tengah, pada setiap kesempatan, Gubernur H. Sugianto Sabran selalu mengingatkan bahkan menginstruksikan kepada bupati/ wali kota agar menganggarkan secara khusus untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah. Hal ini dilakukan tentu bercermin dari inflasi yang terjadi saat ini, agar masing-masing daerah kedepan memiliki daya tahan yang kuat apabila terjadi inflasi lagi.

Sebagai informasi, inflasi di Kalteng pada bulan Agustus 2002 menduduki peringkat tiga secara nasional dengan angka inflasi 6,94 persen (yoy), pada bulan September menduduki peringkat dua secara nasional dengan angka inflasi 8,12 persen (yoy), dan pada bulan Oktober menduduki peringkat empat secara nasional dengan angka inflasi 7,10 persen (yoy).(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *