BERITAKALTENG.com – KASONGAN – Kepala Desa (Kades) Tarusan Danum Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan, Ayub Pujianto, menegaskan terkait permasalahan dirinya diminta masyarakat segera berhenti menjabat sebagai Kades adalah hal yang sah-sah saja dalam menyampaikan aspirasi di kehidupan berdemokrasi.
Begitu juga karena diduga telah melakukan penyimpangan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) saat menjabat sebagai Kades Tarusan Danum. Seperti halnya saat orasi demo warga yang mengatasnamakan masyarakat Desa Tarusan Danum di halaman kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Katingan, Rabu 12 Oktober 2022 kemaren.
“Permasalah yang ada ini sudah ditanggani pihak Inspketorat beberapa bulan lalu. Hanya saja dari warga tersebut tidak mengetahui. Saya pribadi dan atas nama pemerintah desa menyampaikan permohonan maaf kepada pihak kecamatan, kepolisian dan pihak terkait lainnya atas kegaduhan yang terjadi di desa kami,”jelas Kades Ayub Pujianto, saat memberikan klarifikasi kepada sejumlaj wartawan, Jumat 14 Oktober 2022.
Menurutnya, Demontrasi puluhan warga yang datang ke kantor Kejaksaan Negeri dan Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat adalah memang warga desa, namun semuanya merupakan keluarga yang melaksanakan aksi itu. “Juru bicara yang melakukan aksi unjuk rasa atau demontrasi itu adalah lawan politik saya tahun lalu yaitubatas nama Yardi,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai kepada masyarakat memang ada yang terlambat. Namun, semuanya sudah dibayar. Sampai saat ini pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar di kantor Pemerintahan Desa Tarusan Danum.
“Pelayanan berjalan dengan baik untuk pengambilan BLT. Terkadang memang lambat, sebab harus dilakukan musyawarah terlebih dulu dalam rangka mnghindari nama-nama penerima bantuan double,” ucap Ayub.
Sementara, terkait bakal adanya pemanggilan dari Kejaksaan maupun Inspektorat, sebagai Kades Tarusan Danum mengatakan akan selalu koperatif dan siap untuk diminta keterangan serta mengikuti proses yang ada. Bahkan kemaren, sudah pihaknya bagikan langsung kepada beliau (Yardi) untuk menerima BLT dan masyarakat yang menerimanya.
“Saat itu, tanggapan beliau hanya bilang mohon maaf kepada perangkat saya dengan alasan aksi kemaren bukanlah politik, tetapi semua hanya untuk masyarakat. Kalau memang itu betul-betul untuk kepentingan masyarakat, saya memohon kepada Yardi untuk menunjukkan bukti-buktinya. Untuk upaya hukum masih kita fikirkan dulu, sambil melihat situasi,” bebernya.
Dan juga terkait diduga gaji Aparatur Desa sampai sekarang ini belum dibayarkan, Ayub Pujianto membenarkan hal tersebut. “Itu memang benar dan saya pun sebagai Kades Tarusan Danum belum di bayar. Belum Gajihan, karena memang belum keluar dana nya. Kan Gaji nya dari ADD bukan dari DD,” tutupnya.
(AS)