Beritakalteng.com, BUNTOK – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Kabupaten Barito Selatan, melaporkan sejumlah langkah preventif maupun represif yang telah dilakukan oleh pihaknya, guna pencegahan dan penanganan penyebaran Corona Virus Disease 19 (COVID-19).
Dalam rilis resminya, Bupati Barsel H. Eddy Raya Samsuri, yang dibacakan oleh Wakil Bupati Barsel Satya Titiek Atyani Djoedir, menyampaikan beberapa langkah yang telah dilaksanakan oleh pihaknya, untuk mencegah dan menangani penyebaran penyakit yang disebabkan oleh Sars Cov 2 tersebut.
Sejak dibentuknya GTPPC-19 Barsel, berkenaan dengan adanya Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan bertambahnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Barsel, maka di Kabupaten bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus itu, per tanggal 23 Maret 2020 Bupati telah menetapkan status siaga darurat bencana non alam penyebaran wabah Covid-19.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Aula Setda Kantor Bupati Barsel, Minggu (12/4/2020) itu, Aty juga menyampaikan bahwa dalam upaya pencegahan, GTPPC-19 Barsel mengadakan tiga buah posko pantau Covid-19 yang ditempatkan di Pelabuhan Pasar Lama, Kota Buntok, Desa Sababilah dan di Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan.
Yang kini setelah dilaksanakan evaluasi, guna peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja, satu posko yakni yang berada di Desa Kalahien, sejak hari Minggu (12/4/2020) dipindahkan ke Jalan Raya Palangka Raya – Buntok, ruas Simpang Pendang, Dusun Danau Jutuh, Desa Pararapak, Kecamatan Dusun Selatan.
Kemudian, GTPPC-19 juga telah melakukan promosi kesehatan dan sosialisasi kepada masyarakat, melalui berbagai media, baik itu spanduk, media sosial, media berita baik cetak, elektronik maupun daring.
“Selain pengadaan Posko Pantau dan promosi, kita juga telah melaksanakan upaya pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di tempat-tempat pelayanan publik dan di ruang umum. Selain itu, tim juga selalu melaksanakan patroli secara berkala,” tutur Aty.
Selain langkah pencegahan, GTPPC-19 yang diketuai langsung oleh Bupati Barsel tersebut, juga telah melakukan langkah-langkah penanganan, yakni menyediakan tiga ruangan isolasi perawatan bagi PDP dengan kapasitas 11 bet di RSUD Jaraga Sasameh Buntok.
Selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyelidikan epidemilogi, sekaligus pemantauan rutin terhadap orang-orang yang dipandang berisiko terpapar Covid-19.
“Kami juga setiap hari menyampaikan informasi dan progres Covid-19, baik status ODP, PDP maupun positif Corona, melalui website pemerintah daerah ataupun media sosial lainnya,” terang Aty.
Sedangkan dalam hal penanggulangan dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19, Pemkab melalui GTPPC-19 juga telah melakukan berbagai langkah strategis, yakni melakukan pendataan dan menginventarisir buruh pekerja, karyawan, dan masyarakat miskin terdampak.
Melakukan evaluasi Dana Desa (DD) dalam rangka penganggaran untuk masyarakat terdampak Covid-19. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah, tim GTPPC-19 Barsel juga telah melaksanakan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pangan, baik itu di pasar maupun di distributor-distributor yang ada di Barsel.
“Ketahanan pangan kita, kami pastikan aman,” tukas wanita yang juga menjabat sebagai wakil ketua GTPPC-19 Barsel ini.
Guna menjalankan semua giat pencegahan tersebut, Aty mengungkapkan bahwa pemkab telah menyediakan dana sebesar Rp.3,3 miliar dengan rincian Rp.1.307.485.000 dari dana pergeseran Dana Insentif Daerah (DID) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Kesehatan, serta Rp. 2 miliar bersumber dari anggaran tak terduga daerah.
Sementara itu, khusus untuk penanggulangan dampak Covid-19, pemkab juga tengah memproses persiapan dana sebesar Rp.10 miliar yang bersumber dari pergeseran dana oleh beberapa Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) setempat.(Sebastian)