Septer dan RPS Karya Teknologi Tepat Guna FT UPR Kantongi Hak Paten

Foto : Karya Inovasi Tepat Guna FT UPR, Foto diatas Septictank Terapung (Septer), Foto di bawah Repeated Processing Septictank (RPS), saat terpasang di salah satu rumah, yang ada di bantaran sungai

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (FT UPR), ternyata memiliki karya inovasi yang patut dibanggakan. Bahkan, inovasi tepat guna tersebut, kini sudah dipatenkan dan dikerjasamakan, dengan mitra kerjanya, yakni pemerintah Provinsi Kalteng, melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMDES) Kalteng.

Adapun karya inovasi tepat guna yang dimaksud, ialah teknologi inovasi Septictank Terapung (Septer), dan Repeated Processing Septictank (RPS). Yangmana, penerapannya dan peruntukkan nya pun masing-masing berbeda.

Seperti yang disampaikan oleh Dekan FT UPR, Ir Waluyo Nuswantoro ST MT, melalui Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Tatau Wijaya Garib ST MT menyampaikan, Septer dan RPS ini adalah karya inovasi tepat guna, yang dihasilkan oleh civitas akademika FT UPR , yakni Kepala Laboratorium Hidrolika dan Hidrologi FT UPR Dwi Anung Nindito ST MT, bersama-sama dengan adik-adik mahasiswa dari FT UPR.

“Karya inovasi tepat guna ini, sudah dipatenkan, sejak tahun 2018 lalu. Bahkan, kedua karya inovasi tersebut, kini telah diakui sekaligus menjadi salah satu rujukan, dari pemerintah daerah, melalui kerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMDES) Provinsi Kalteng, yang kepedan nya untuk direncanakan pengadaan, bagi masyarakat yang berada di rumah panggung, maupun di rumah terapung yang ada di sepanjang bantaran sungai.”

“Hal itu, dalam rangka mendorong sistem sanitasi dan air bersih beserta sistem jamban yang sehat dan ramah lingkungan. Dan, melalui karya inovasi tersebut, sekaligus pula menjadi salah satu kontribusi nyata, pengembangan inovasi teknologi, yang dilakukan oleh FT UPR yang berguna bagi masyarakat Kalteng,” kata Tatau saat ditemui awak media, belum lama ini.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Hidrolika dan Hidrologi FT UPR, Dwi Anung Nindito ST MT menjelaskan, hal melatarbelakangi gagasan inovasi tersebut, yakni adanya kepedulian terhadap sistem sanitasi dan air bersih, yang diterapkan oleh masyarakat, di sepanjang bantaran sungai, masih dinilai kurang layak.

Dijelaskan Dwi Anung, yang menginspirasi gagasan inovasi kedua karya tersebut, ialah sistem kerja alat musik harmonika. Dimana, inspirasi muncul ketika dirinya sedang memperbaiki mainan anaknya berupa harmonika.

“Saat itu, saya melihat rongga-rongga angin yang ada pada harmonika, yang ketika ditiup dan dihirup akan mengeluarkan bunyi, dan gaya mekanik pada sistem kerja harmonika itulah, yang menjadi inspirasi saya, untuk membuat kedua karya tersebut,” jelas singkatnya.

Untuk Septer penerapannya, digunakan pada rumah terapung yang ada di sepanjang bantaran sungai. Sementara, RPS digunakan untuk rumah panggung. Dan, melalui kedua karya teknolgi tepat guna ini, diharapkan dapat mendorong pola hidup sehat masyarakat, terutama dalam hal sanitasi dan air bersih.

Ditempat berbeda, saat dikonfirmasi Rektor UPR, Dr Andrie Elia SE MSi  menyampaikan apresiasi, sekaligus bangga, akan karya inovas tepat guna,i yang telah dihasilkan oleh civitas akademika FT UPR.

“Karya inovasi itu, merupakan salah satu bentuk hasil inovasi teknologi tepat guna, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Dr Andrie Elia SE MSi yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, Senin (10/02) tadi pagi.

Selain bermanfaat bagi masyarakat luas, harapannya ini  juga sekaligus pemicu motivasi, bagi seluruh civitas akademika UPR, agar dapat terus berinovasi dan menghasilkan karya akademik, untuk menuju UPR Jaya Raya.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *