
Foto: beberapa guru ikut mobil truck untuk menuju kesekolah Juru Banu dan Telang Baru.
Beritakalteng.com – Tamiang Layang – Anggota DPRD Kabupaten Barito Timur, Rafi Hidayatullah mengungkapan bahwa masih banyak pekerjaan rumah untuk membenahi sektor pendidikan. Hal tersebut disampaikannya Rafi saat menerima keluhan dari beberapa para guru.
Rafi mengatakan, pemerataan terhadap akses pendidikan masih jadi masalah dalam menciptakan pendidikan yang bersifat inklusif.
“Menanggapi keluhan para guru yang rela menumpang tronton milik PT BNJM demi mengajar anak-anak penerus bangsa, saya menyampaikan terimakasih kepada para sopir dan pihak perusahaan yang telah memberikan tumpangan,” kata Rafi di Tamiang Layang, Jumat (31/10/2025).
Kata Rafi, salah satu tantangan dunia pendidikan adalah menggapai wilayah pelosok atau terpencil. Maka tugas kita bersama untuk menciptakan pendidikan yang merata.
“Mereka rela berkorban demi mengabdi dan mendidik anak-anak disana. Kondisi ini tidak bisa kita biarkab begitu saja. Pemerintah esekutif harus mencari solusi terbaik agar para guru tidak lagi kesulitan menuju sekolah,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Fraksi PKB ini juga menyoroti berbagai kondisi jalan hauling milik perusahaan yang ini telah menjadi satu-satunya jalan akses menuju desa, serta mininnya juga fasilitas pendidikan yang kurang optimal.
Belom lama ini, kata Rafi, baru saja dirinya melewati jalan hauling PT BNJM yang dianggap sebagai jalur paling dekat, namun faktanya sulit dilalui.
“Disana sebenarnya sudah ada perumahan guru, tetapi entah apa kendalanya hingga banyak guru memilih pulang kerumah masing-masing. Banyak pula bangunan pendidikan yang tidak difungsikan dengan baik,” jelas Rafi.
Lebih lanjut, Rafi menyampaikan keprihatinannya atas kondisi jembatan kayu yang digunakan masyarakat maupun siswa di daerah ini. Jembatan itu dikatakan sudah tidak layak lagi dan bisa membahayakan bagi keselamatan warga sekitar.
“Jembatan terswbut menjadi satu-satunya akses warga Juru Banu untuk beraktivitas, termasuk ke sekolah. Ini harus segera menjadi perhatian serius,” kata pemilihan Dapil II ini.
Dirinya mengingatkan agar seluruh pihak, baik itu pemerintah eksekutif, dians terkait, dan investor lebih baik mengutamakan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pembangunan di bidang sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Ini adalah suara rintihan masyarakat Paju Epat. Mari kita bersama-sama wujudkan pembangunan yang merata di Barito Timur agar benar-benar SEGAH,” demikian.
Sementara itu, Suharta, salah satu guru yang bertugas di wilayah tersebut, mengatakan bahwa dirinya sangat kesulitan akibat tidak adanya transportasi umum dan kondisi menuju sekolah yang begitu memprihatinkan.
“Kami sangat berharap ada solusi dari pemerintah daerah atau perusahaan. Kondisi ini sudah berlangsung lama dan sangat menganggu aktivitas kami,” jelasnya.
Terakhir, kami para guru yang mengajar di Juru Banu dan sebagainya berharap agar PT BNJM bersedia untuk menyediakan bus khusus untuk memberangkatkan para guru, agar mereka bisa berangkat mengajar dengan aman dan nyaman tanpa harus ikut mobil tronton batu bara. (ags)
BeritaKalteng.Com Bersama Membangun Kalimantan Tengah