SD Swasta Ini Bakal Berstatus Negeri

BERITAKALTENG.com – SAMPIT – Sekolah Dasar Swasta (SDS) 4 Kandan yang berada di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera diresmikan menjadi sekolah negeri. Peresmian sekolah itu menambah jumlah SD Negeri di wilayah tersebut.

“Kami sekarang sedang rapat persiapan peresmian SDS 4 Kandan menjadi negeri. Karena sekolah itu akan diambil alih oleh pemerintah daerah,” kata Kepala Desa Kandan, Agus Prawito, Rabu 18 Januari 2023.

Rencananya peresmian sekolah swasta menjadi negeri itu akan dilakukan Februari 2023. Sehingga sejumlah persiapan dilakukan oleh pihak sekolah maupun pemerintah desa setempat. Seperti persiapan kegiatan penyerahan legalitas dan aset sekolah yaitu tanah kepada negara, serta penyambutan Bupati Kotim Halikinnor.

“Kalau waktu tepatnya kami masih membahas. Namun direncanakan pada Februari. Semoga semua berjalan lancar tidak ada kendala,” imbuhnya.

Disebutnya, terdapat 4 SD di Desa Kandan, 3 berstatus negeri dan 1 swasta. Namun jika SDS itu beralih menjadi negeri, maka seluruh SD akan berstatus negeri.

“Dengan dialihkannya menjadi negeri sekolah tersebut akan lebih baik lagi, karena sarana dan prasarana sekolah akan lebih diperhatikan oleh pemda,” terangnya.

  Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Susiawati mengungkapkan di Kotim dalam waktu dekat ada 4 SDS yang akan diubah menjadi negeri.  Sekolah tersebut diantaranya SDS Pantap di Kecamatan Mentaya Hulu, SDS Rantau Siang, SDS Rantau Sawang di Kecamatan Telaga Antang dan SDS 4 Kandan di Kecamatan Kota Besi.

“Sebenarnya penggagas satuan pendidikan ini semuanya pemerintah daerah. Tapi karena keterbatasan anggaran akhirnya dikelola di bawah yayasan. Dan sekarang melihat kondisinya seperti mati segan hidup tak mau itu akan diambil alih pemda,” ujarnya.

Karena dinilai pihak yayasan kesulitan untuk mengembangkan sekolah tersebut lantaran keterbatasan anggaran. Terutama untuk membayar tenaga pendidik yang rata-rata adalah tenaga kontrak. Meski sebagian sudah di dukung oleh pemda.

  “Begitu kami back up melalui program yang ada di Disdik, sekolah tersebut tidak lagi mati segan hidup tak mau. Ini dilakukan lantaran kami menjaga peserta didiknya. Kalau dibiarkan takutnya anak-anak di wilayah itu tidak lagi sekolah. Makanya hanya Pemda yang bisa menyelamatkan dengan mengubah swasta menjadi negeri,” sebutnya. (arl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *