Beritakalteng.com, Palangka Raya – Upaya pengendalian inflasi salah satunya terhadap komoditas penyumbang inflasi yakni bawang merah dan cabe rawit terus dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah bersama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya.
Hal ini dikarnakan komoditas Bawang Merah di Kota Palangkaraya dan Kotawaringin Timur tercatat menyumbang laju inflasi di Kalteng, yakni pada bulan Juli 2022 sebesar 0,44 persen.
Karena itulah Pemko Palangka Raya bersama BI Kalteng menggelar operasi pasar murah Bawang Merah seharga Rp 30 ribu per kg. Operasi pasar itu digelar di 10 lokasi di 4 Kecamatan Kota Palangka Raya.
“Total terdapat 3 ton Bawang merah dan seribu bibit cabai rawit yang didistribusikan.
Diharapkan 1 kg Bawang Merah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat 3-4 Minggu. Dalam hal ini kontribusi BI penyelenggaraan acara dan ongkos transportasi,” kata Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yura Adalin Djalins, Senin (15/8/2022).
Dijelaskan Yura, Kalteng memproduksi Cabai sebanyak 1.000 ton per tahunnya. Sementara itu kebutuhan cabai mencapai 5.000 ton, defisit sekitar 4.000 ton. Hal inilah yang menyebabkan laju inflansi yang tinggi.
“Perlu upaya menekan laju Inflansi. Salah satunya peran masyarakat dalam swasembada di rumah tangga, yakni dengan menanam cabai rawit di rumahnya masing-masing,”cetusnya.
Pentingnya hal itu dilakukan tambah Yura, mengingat produksi Bawang Merah di Kalteng masih terbilang rendah. Tercatat produksi hanya dibawah 100 ton sedangkan kebutuhan mencapai 7.400 ton.
Sementara itu Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, saat pembukaan operasi pasar murah itu di halaman Kantor Kelurahan Langkai mengatakan, pentingnya pasar murah itu digelar. Terutama untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, disaat harga bahan pokok naik melampaui kewajaran yang mempengaruhi Inflansi.
“Kami ucapkan terimakasih kepada BI Kalteng yang berperan berkolaborasi dan berintegrasi dalam kegiatan operasi pasar murah ini,. Semoga upaya ini dapat berjalan positif dalam menekan inflasi” pungkas Fairid.(a2)