Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Perjanjian kerjasama tidak hanya dilakukan dengan sejumlah Universitas atau mitra kerja, baik dari instansi Pemerintahan, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, Advokasi/Pengacara, Notaris, dan lainya.
Akan tetapi kerjasama juga dibangun dengan sejumlah pelaku usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kalimantan Tengah. Tentunya hal ini dalam upaya mewujudkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (FH-UPR).
Seperti yang disampaikan oleh Dekan FH-UPR, Dr.H.Suriansyah Murhaini,SH,MH bahwa mahasiswa tidak hanya dibekali dengan ilmu dibidang hukum saja, akan tetapi juga perlu mendapat ilmu terkait kewirausahaan.
“kerjasama baik dengan lembaga/instansi hukum maupun UMKM, sehingga selain memiliki ilmu hukum yang kompeten, setelah lulus mahasiswa bisa menggeluti bidang lain seperti wirausaha,” kata H.Suriansyah, Rabu (29/9/2021).
Adanya pelatihan budidaya Madu Kelulut ini tentunya sangat bermanfaat dan sangat penting dalam menambah pengetahuan dibidang kewirausahaan. bahkan ujarnya menambahkan mahasiswa, sudah bisa mengimplementasikan sejak saat ini.
“Nanti mahasiswa bisa memilih sesuai talenta yang dimiliki, baik dibidang yang berbeda seperti yang dipelajari di kampus maupun lebih mendalami ilmu hukum melalui magang yang dilaksanakan, setelah menjalani pembelajaran di kampus selama 5 semester,” ujarnya.
Dilain pihak, Rektor UPR Dr. Andrie Elia, SE, M.Si, memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa, dimana hal tersebut sangat bermanfaat dalam mewujudkan SDM Berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Pelatihan kewirausahaan sangat penting bagi mahasiswa, setelah lulus dari kampus, selain dibekali ilmu dari fakultas dan prodi pendidikan, para mahasiswa juga dibekali dengan kompetensi lain,” kata Andrie.
Budiana selaku pengusaha Madu Kelulut Borneo Malifera juga menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa FH-UPR yang ingin menggeluti budidaya Madu Kelulut.
“melalui pelatihan yang dilaksanakan melalui FH-UPR dan Borneo Malifera ini, diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa terutama dalam menambah ilmu serta menggeluti dunia wirausaha dibidang budidaya Madu Kelulut,” kata Budi.
Dirinya berharap, semoga para mahasiswa bisa menggeluti dunia wirausaha, apalagi budidaya Madu Kelulut bisa menjadi usaha primadona apabila digeluti secara optimal.
Jadi mahasiswa tidak hanya memiliki kompetensi dibidang hukum, tetapi juga memiliki ilmu dibidang ekonomi kreatif dan kewirausahaan.
Sementara itu, Gubernur BEM FH-UPR, Kautsar menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dekan, Dosen, Tenaga Pendidik dan seluruh civitas akademika FH-UPR atas terlaksanya kegiatan pelatihan kewirausahaan terutama budidaya madu kelulut.
“selama saya berkuliah di FH UPR, baru kali ini kegiatan pelatihan kewirausaan kepada mahasiswa dilaksanakan, dibawah kepemimpinan Dekan FH-UPR, Dr. H. Suriansyah Murhaini, SH,MH,” kata Kautsar.
Dirinya berharap kegiatan pelatihan kewirausahaan seperti ini dapat terus ditingkatkan. Pasalnya selain diberikan wawasan tentang ilmu hukum, mahasiswa juga dibekali dengan ilmu yang lain, ditambah lagi usaha budidaya madu kelulut memiliki omset yang cukup menjanjikan.(a2)