Beritakalteng.com, BUNTOK – Guna memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Ketua Komisi I DPRD setempat H. Raden Sudarto, mengusulkan segera menggeser sejumlah anggaran.
Usulan mengenai segera dilaksanakannya pergeseran sejumlah anggaran, dialokasikan khusus untuk pencegahan Covid-19 ini, disampaikan oleh anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Barsel tersebut kepada awak media, Kamis (26/3/2020).
“Sumber dananya, geser kegiatan yang tidak begitu mendesak atau bisa juga dari sumber utang,” usulnya.
Usulan ini ia sampaikan, berkaca dari informasi bahwa beberapa daerah di Indonesia telah melakukan langkah-langkah penggeseran anggaran guna memaksimalkan pencegahan wabah yang sudah menjadi pandemi tersebut.
Mendesaknya kebutuhan penanganan penyakit yang disebabkan oleh Virus Sars Cov 2 ini, menurut pria yang akrab disapa H. Alex ini, membutuhkan dana yang cukup besar agar bisa tertangani dengan baik.
“Tasik Malaya Rp.18 miliar, menyiapkan dana untuk lawan Corona. Barsel kita bagaimana, yah minimal Rp.10 miliar hendaknya,” tukasnya.
Sebab penanganan Covid-19 ini berkaitan dengan permasalahan kemanusiaan, maka semua pihak dituntut untuk lebih perduli terkait hal itu.
Terkait itu, H. Alex mengatakan bahwa Dewan Barsel wajib mendukung penuh setiap langkah-langkah pencegahan yang akan diambil oleh pemkab setempat.
Bahkan, politisi PDIP Barsel itu, menyarankan agar pemkab melalui Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait, melakukan upaya yang lebih agresif dalam melaksanakan langkah pencegahan penyebaran wabah tersebut di Barsel dan khususnya di Kota Buntok.
Sebab Kabupaten bersemboyan Dahani Dahanai Tuntung Tulus itu, merupakan wilayah terbuka karena menjadi daerah transit dari dan menuju Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah, baik melalui darat ataupun air.
“Mestinya pintu masuk menuju kota Buntok dikontrol oleh satgas, semprot dan tanya mau kemana apabila kedalam kota, tanya alamatnya supaya terdeteksi,” sarannya.
Sebab jelasnya lagi, Kalteng saat ini merupakan salah satu daerah di Indonesia yang berstatus tanggap darurat, karena sudah masuk zona merah penyebaran virus yang pertama kali merebak di Provinsi Wuhan, Tiongkok tersebut.
Terlebih lagi, berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kalteng, telah dinyatakan empat orang positif corona, lebih 100 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan sekitar 40 orang berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di daerah berujuluk Bumi Tambun Bungai tersebut.(Sebastian)