Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah (BPS Kalteng), mencatat pada bulan Desember 2019, ekspor Kalteng mencapai US$ 15,79 juta (naik 63,33 persen). Sementara, untuk impor mencapai US$ 2,71 juta (turun 42,83 persen).
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Kalteng, Yomin Tofri saat didampingi sejumlah Kepala Bidang, pada release Berita Resmi Statistik, yang di gelar di ruang konfrensi BPS Kalteng, Senin (03/02) di Palangka Raya.
Lebih lanjut, Yomin menyampaikan, total nilai ekspor naik 63,33 persen dari US$132,12 juta, pada bulan November 2019, kemudian naik menjadi US$215,79 juta pada bulan Desember 2019.
“Bahan bakar mineral, masih menjadi komoditas utama ekspor , yakni sebesar US$120,26 juta, berkontribusi 55,73 persen dari total ekspor Kalteng,” terangnya.
Disebutkannya, Jepang merupakan negara pangsa ekspor terbesar Kalteng, yakni sebesar US$76,92 juta, berkontribusi 35,65 persen dari total ekspor.
Sementara, pelabuhan di Kalteng, memuat barang ekspor senilai US$ 75,87 juta, berkontribusi 35,16 persen dari total ekspor.
Secara kumulatif, dari tahun ke tahun (yoy), total nilai ekspor naik menjadi 13,94 persen dari US$ 1.903,11 juta, pada bulan Januari hingga Desember 2018, menjadi US$ 2.168,36 juta pada bulan Januari-Desember 2019.
Sedangkan, untuk Total nilai impor turun 42,83 persen, dari US$ 4,74 juta, pada bulan November 2019, menjadi hanya US$2,71 juta, pada bulan Desember 2019.
Secara kumulatif, dari tahun ke tahun (you), impor juga turun 69,46 persen, dari US$225,82 juta, pada bulan Januari hingga Desember 2018, menjadi hanya US$ 68,96 juta, pada bulan Januari hingga Desember 2019.
Dan, untuk Neraca perdagangan luar negeri, terjadi surplus US$ 213,08 juta, pada bulan Desember 2019, dan US$ 2.099,40 juta pada bulan Januari sampai Desember 2019.(YS)