BI Kalteng Dorong Pelaku UMKM Go Digital

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA- Dalam rangka mendorong kapasitas dari para pelaku Usaha Kecil Menengah di Provinsi Kalimantan Tengah (UMKM Kalteng), agar dapat merambah pasar digital, maka Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Kalteng, menyelenggarakan kegiatan UMKM Go Digital, Kamis (31/10) pagi tadi.

Kegiatan yang terselenggara di Kahayan Ballroom Swissbell hotel ini menghadirkan pemateri handal, dari salah satu market place e-commerce di Indonesia, yakni Bukalapak, Public Policy and Goverment Relation Manager Ma Isa Lambu. Sedangkan, untuk peserta yang  mengikuti kegiatan ini berasal dari para penggiat UMKM di Kalteng.

Menurut Kepala KPW BI Kalteng Rihando, melalui Deputi Kepala Perwakilan KPW BI Kalteng Setian ketika diwawancarai menyampaikan, kegiatan ini memang ditujukan untuk para pelaku UMKM yang ada di Kalteng.

“Melalui materi yang disampaikan, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan market place yang ada, untuk bisa memasarkan hasil produknya kepada para konsumen yang lebih luas lagi. Karena, dalam kegiatan ini mereka (pelaku UMKM) benar-benar diajarkan untuk bisa memasarkan semua produknya di market place digital,” kata Setian di sela-sela kegiatan UMKM Go Digital.

Sambung Setian, apa yang telah disampaikan ini dapat bermanfaat dan dapat diimplementasikan oleh para pelaku usaha. Mengingat, perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, menuntut para pelaku usaha, suka tidak suka, mau tidak mau, harus bisa beradaptasi dengan perkembangan saat ini.

Sementara itu, masih ditempat yang sama, Public Policy and Goverment Relation Manager Bukalapak Ma Isa Lambu mengatakan, kemajuan teknologi digital saat ini juga merambah pasar. Keberadaan Bukalapak, yaitu untuk memediasi atau menyediakan tempat (market place), sekaligus menghubungkan antara para pelaku UMKM dengan para pembeli, secara luas tanpa adanya batasan tempat dan waktu.

Namun, dalam hal ini ada beberapa kiat yang semestinya diperhatikan oleh para pelaku UMKM, diantaranya penampilan produk yang harus menarik, disertai dengan deskripsi (keterangan) produk yang dijual, foto produk dan pengemasan yang menarik konsumen, sehingga ingin membeli.

“Selain itu, sistem keamanan pun, baik bagi para seller (penjual) maupun buyer (pembeli), tetap menjadi hal yang utama kami pertahankan. Mekanisme dan sistem yang kami terapkan pun itu sangat aman, dengan memberikan jaminan kepada para pengguna market place Bukalapak,” terang Ma Isa.

Lanjut Ma Isa, Bukalapak juga memiliki komunitas yang ada 150 titik, yang tersebar di Indonesia. Dalam komunitas tersebut, yang mayoritasnya para pelaku UMKM, dan disana (komunitas) tersebut, mereka bisa saling sharing dan bertukar informasi.

Harapannya juga, upaya pengembangan UMKM harus melibatkan semua pihak, baik itu pemerintah, pelaku UMKM dan market place itu sendiri, serta adanya pelibatan dari para konsumen. Kita yakini, apabila itu dapat dikelola secara baik, maka dunia usaha dan UMKM di Indonesia, khusuanya di Kalteng, dapat makin maju dan berkembang. (YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: