Beritakalteng.com, SAMPIT – Dua lokasi kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) rawan terjadinya aksi tindak kejahatan. Hal ini dikarnakan dua kawasan seperti stadiun 29 november jl. Tjilik Riwut dan Taman Kota saat ini sangat minim akan lampu penerangan ketika malam hari.
Sangat disayangkan lagi, aset-aset wisata yang merupakan ikon Kabupaten Kotim ini justru dijadikan tempat praktik-praktik prostitusi, mesum dan juga perkelahian antar remaja hingga berakibat fatal.
Seperti yang disampaikan Waki Ketua DPRD Kotim H.Supriadi MT mengharapkan agar pemerintah daerah segera mencari solusi terkait persoalan tersebut. ikon Kotim yang perlu di lestarikan dan di jaga dengan baik.
“Kita ketahui beberapa waktu lalu ada anak muda yang meninggal dunia pasca di keroyok oleh para pelaku di Stadiun 29 November, lalu ada temuan mayat, dan yang terbaru di Taman Kota yang viral di YouTube saat ini,” Ujarnya Jumat (19/7).
Dia juga meminta agar fasilitas penerangan di lokasi-lokasi wisata Kotim lebih di utamakan, dengan alasan agar tidak lagi terjadi hal-hal yang merugikan daerah.
“Kalau seperti di Jelawat lumayan terjaga, dan itupun masih ada saja ulah anak-anak muda yang menjadikan tempat itu ajang mengumbar syahwat, karena apa itu karena minimnya pengawasan,” Tutupnya.(So/GK)