Pencapaian Akreditasi Perlu Kerjasama dan Ketulusan

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA — Salah satu tolak ukur mutu pendidikan di suatu PT (perguruan tinggi), dapat dilihat dari nilai akreditasi yang dimiliki oleh program studi, jurusan, fakultas maupun perguruan tinggi itu sendiri. Setiap perguruan tinggi, tentunya terus berupaya meningkatkan nilai akreditasi prodi (program studi) masing-masing.

Seperti hal dilakukan oleh Universitas Palangka Raya (UPR), yang memiliki 8 (delapan) fakultas ini, dengan menyelenggarakan kegiatan workshop penyusunan dokumentasi akreditasi dan aplikasi sapto. Kegiatan ini terselenggara, di aula Rahan, Gedung Rektorat UPR lantai 2, Senin (15/07) pagi ini.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Salampak MS, yang sekaligus juga mewakili Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang SE MSi. Selain itu, turut hadir dalam kegiatan ini, assesor sekaligus pula sebagai pemateri dari Badan Akreditasi(BAN-PT), Dr Dwi Setyawan MSc, yang sekarang juga masih menjadi dosen di Universitas Airlangga (Unair).

Disela-sela kegiatan tersebut, saat dibincangi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Salampak MS mengatakan, ini kan kerjaan  yang serius, terlebih capaian yang baru ini, ada 9 (sembilan) kriteria,  yang harus dipenuhi, dan itu sangat sulit. Oleh karena itu, maka dibutuhkan sebuah kerjasama yang baik.

“Yang pertama itu, kerja serius, kebersamaan dan ketulusan. Baru, kita melakukan itu dengan baik. Jadi, ini penting bagi kita. Semuanya harus bekerjasama, dan tidak ada yang lebih merasa hebat, dari yang lainnya. Dan, harus berjuang bersama-sama,”  kata Prof Salampak menerangkan.

Prof Salampak yang juga pakar lingkungan ini menyebutkan, secara umumnya, di UPR ini baru ada 33 prodi, yang sudah berakreditasi B, dan belum ada prodi yang berakreditasi A. Kemudian, prodi yang berakreditasi C ada 13, sedangkan yang berakreditasi C bawaan ada 6 prodi.

“Dalam meningkatkan akreditasi di masing-masing prodi, kita harus banyak berjuang. Untuk tahun 2019 ini, kita sudah mengupload ada 20 prodi, guna mendapatkan akreditasi B. Dimana, dari 10 prodi diantaranya, sudah disetujui untuk mendapatkan akreditasi B, tinggal menunggu 10 prodi lagi.”

“Begitupula pada tahun depannya, kita juga terus berupaya untuk meningkatkan akreditasi prodi. Hal ini juga, menjadi perhatian serius dari rektor UPR bapak Dr Andrie Elia Embang SE MSi, yang selalu mendorong, agar setiap prodi, dapat meningkatkan dan mengejar akreditasinya,” ucapnya.

Dirinya juga berharap, maka melalui kegiatan workshop ini, baik dekan hingga seluruh civitas akademika, di setiap prodi, dapat memiliki pengetahuan, sehingga dapat terus bekerjasama, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan akreditasi di masing-masing prodi.

Sementara itu, asesor yang juga pemateri workshop ini, Dr Dwi Setyawan MSc mengatakan, sebagaimana undangan yang disampaikan, sebagai upaya menyamakan presepsi, bagaimana membaca, memahami, tentang instrumen baru, sebagaimana telah ditetapkan oleh peraturan BAN-PT No 59 Tahun 2018 tentang Panduan Penyusunan Evaluasi Diri, Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi.

Serta, merujuk pada peraturan BAN-PT No. 02 Tahun 2019, tentang Panduan Penyusunan Evaluasi Diri, Panduan Penyusunan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dan Instrumen Akreditasi Program Studi.

Dr Dwi Setyawan yang juga sebagai dosen di Unair ini menerangkan,   mengingat ini adalah peraturan baru, maka masih perlu dilakukan sosialisasi, secara terus menerus, oleh BAN-PT yang bekerjasama dengan L2DIKTI, maka kegiatan serupa perlu dilakukan, untuk seluruh civitas akademika, pimpinan, dosen dan karyawan, serta mahasiswa juga.

Agar dapat memahami, bahwa instrumen ini, ternyata lebih sederhana, bila dibandingkan instrumen sebelumnya. Yang membedakan, yakni terutama pada bobot penilaiannya.

“Meskipun ini tampak lebih sederhana, tapi tidak serta merta ini dianggap mudah. Sebabnya, dalam penyusunan dokumen LKPS dan LKPP, memerlukan satu dokumentasi data yang ‘mapan’, yang benar-benar sudah tertata secara baik, alur kerja informasi, serta pengendalian dokemen sudah harus berjalan dengan baik, dan yang tidak kalah pentingnya adalah dokumen sistem, ini sifatnya mutlak,” terang singkatnya.

Sebagai informasi tambahan, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yakni dimulai hari Senin tanggal 15 sampaidengan hari Selasa tanggal 16 Juli 2019. Dan, diikuti oleh Dekan dan Wakil Dekan dari 8 Fakultas, ketua dan perangkat pengurus masing-masing prodi, serta para civitas akademika di lingkungan UPR.(YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *