FOTO :

Antisipasi Kerusakan Jalan, Dewan Ini Sarankan PBS Membuat Jalan Sendiri

FOTO : Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Yulilis

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, yang membidangi Infrastruktur, Pembangunan dan Tenaga Kerja, Yulilis menyarankan, agar pihak Perusahaan Besar Swasta (PBS) terlebih khususnya, angkutan batu bara dan perkebunan dapat membuat jalannya sendiri.

“ini pertimbangan adanya kerusakan di sejumlah jalan, yang disinyalir atau mungkin saja disebabkan oleh mobilitas lalu lalang, kendaraan yang mengangkut muatan berbobot cukup besar, kata Wakil Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng IV, meliputi Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya ini, selasa (2/2/2021)

salah satunya adalah ruas jalan Pulang Pisau -Kuala Kurun atau persisnya di sekitar Desa Tanjung Karitak. Menurutnya, kerusakan ruas jalan tersebut, bisa saja disebabkan adanya lalu lalang kendaraan bermuatan besar. Sehingga dengan demikian, dirinya menyarankan agar usulan ini dapat diperhatikan oleh pihak terkait.

“Saat ini ruas jalan provinsi dari Bawan, Kecamatan Banama Tingang ke arah Kurun, ada beberapa titik yang rusak. Khususnya di sekitar Desa Tanjung Karitak jalan licin dan banyak lubang, karena angkutan batu-bara dan Log Kayu juga melintasi ruas tersebut. Saran kami agar kedepan guna menghindari kerusakan jalan yang cukup parah, PBS agar membuat jalan sendiri,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut Srikandi Dewan provinisi ibi juga mengungkapkan bahwa saat ini dinas PUPR Kalteng juga terus melakukan upaya perbaikan, dibantu Dinas Perhubungan Provinsi juga melakukan upaya pengaturan arus lalu lintas, karena memang terjadi kemacetan atau antrian yang cukup panjang.

“Kami juga dalam waktu dekat ingin mengelar rapat dengar pendapat (RDP)dengan dinas-dinas terkait, utamanya Dinas Perhunungan dan PUPR terkait membahas ruas tersebut,”ucapnya.

Selain itu, Yulilis juga mengusulkan, ruas jalan tersebut agar bisa segera di tingkatkan, dari kondisi jalan tanah menjadi Aspal.

“Kalau hanya diperbaiki seperti yang ada sekarang, tidak lama rusak lagi, khususnya saat musim hujan. Kalau dibuat permanen yakni di Aspal minimal bisa fungsional dan lancar dan bisa bertahan lama,”sarannya.

Yulilis juga mengharapkn agar PBS yang beroperasi di sekitar ruas jalan yang rusak juga turut aktif membantu pemerintah memperbaiki.

“Diharapkan peran aktif PBS yang ada disekitar, utamanya yang melintasi ruas tersebut,”himbaunya.

Dikatakan Yulilis, memang kerusakan jalan tidak mutlak oleh PBS, namun juga memang karena aktivitas masyarakat mengangkut barang dan jasa melintasi ruas tersebut cukup tinggi saat ini.

“Ruas tersebut cukup ramai karena jalur pintas dan trategis bagi semua angkutan, karena akses utama juga masyarakat sejumlah kabupaten disana,”terangnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor kelemahan pengawasan karena di ruas tersebut juga tidak ada jembatan timbang untuk menertibkan angkutan yang melebihi muatan 8 ton sesuai ketentuan sumbu terberat angkutan.

“Dulu angkutan batu-bara dan kayu dari perusahaan bisa lewat Sungai, sekarang sungai juga mulai mengalami pendangkalan. Karenanya salah satu alternatif peranan Dishub untuk mengawasi dan menertibkan dan menindak angkutan diatas 8 ton,”katanya.

Solusi lain menurut dia, kalau PBS tidak membuat jalan sendiri, karena lokasi atau areal kecil, tidak sebanding hasil produksi jangka panjang, maka harus diupayakan adanya pengerukan daerah sungai yang dangkal, sehingga angkutan batu-bara dan kayu bisa lewat sungai.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *