Beritakalteng.com, Buntok – Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila. jajaran Polres Barito Selatan (Barsel) melaksanakan kegiatan pendistribusian beras kepada masyarakat di wilayah hukumnya, Jumat (29/5/2020).
Rangkaian kegiatan diawali apel gelar personil yang dilaksanakan di halaman Mapolres Barsel, Jalan Tugu nomor 14 Buntok. Hadir dalam kegiatan tersebut, yaitu Dandim 1012 Buntok, Ketua Pengadilan Negeri, Dansubdenpom Buntok, Kajari Buntok yang diwakili Kasi Datun, Kepala Satpol PP dan Camat Se Barsel.
“Hari ini atas perintah bapak Kapolda Kalteng kita serentak melaksanakan bakti sosial kepada warga yang dikhususkan belum terdistribusikan bantuan sosial,” ungkap Kapolres Barsel AKBP Devy Firmansyah S.IK saat berpidato.
Menurutnya, cukup banyak warga yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan. Meskipun kita berbagai jenis bantuan sosial telah lebih dulu disalurkan oleh kementerian sosial hingga pemerintah tingkat satu, tingkat dua maupun anggaran dana desa.
“Tentunya ada yang belum tercover, makanya kita berkomunikasi dan bekerjasama dengan camat, Kades. Saya juga perintahkan semua Kapolsek agar turut serta aktif mendata siapa saja warga yang berhak menerima bantuan namun tidak masuk dalam daftar penerima,” ujarnya.
Pihaknya telah melakukan pendataan secara cermat terhadap masyarakat yang belum tersentuh bantuan sosial.
“Hari ini kita berikan bantuan sosial dalam bentuk beras,” ujarnya.
Orang nomor satu di Polres Barsel itu menjelaskan, bantuan yang disalurkan berupa beras sebanyak 5 kilogram per keluarga. Sehingga total terdapat 684 karung atau 3.420 kilogram beras yang dibagi untuk semua kecamatan.
“Mudah-mudahan di tengah Pandemi saat ini bisa meringankan warga masyarakat kita, karena kita sama-sama tahu dimasa Pandemi Covid-19 saat ini, banyak sekali warga masyarakat kita yang sudah kehilangan mata pencaharian, baik sementara dirumahkan ataupun yang di PHK,” tukas Devy.
Dalam pendistribusian beras tersebut tetap mengacu pada protokol kesehatan, agar menghindari adanya kerumunan masa dan menimbulkan hal yang kontra produktif.
“Proses penyaluran tetap berpedoman pada protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah, makanya kita laksanakan pembagian door to door atau langsung menyerahkan ke rumah-rumah warga,” pungkasnya.(HR/petu/a2)