SAMPIT, Gerakkalteng.com – Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS terus melemah, bahkan sampai menyentuh level Rp 15.000. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar sendiri saat ini dinilai memiliki dampak positif dan negatif terhadap dunia usaha dan investasi dalam daerah khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Melemahnya nilai tukar rupiah pasti akan memberikan dampak negatif bagi dunia usaha dan investasi di Indonesia. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak selamanya berdampak negatif. Beberapa pihak menyatakan pelemahan rupiah tetap memberikan dampak positif untuk Indonesia. Berikut dampak negatif dan positif akibat melemahnya rupiah terhadap dolar.
Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Wiliam Novetra menilai dampak positif dari pelemahan rupiah akan bisa mendongkak ekspor khususnya bagi dunia usaha perkebunan kelapa sawit, karet, rotan dan walet. “Jadi bukan hanya berdampak negatif, tapi melemahnya rupiah juga memberi dampak positif bagi daerah, pelemahan rupiah terhadap dolar bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor yang nantinya menguntungkan masyarakat didaerah, pengusaha dan dunia investasi karena barang yang dijual dinilai dengan dolar,” kata Wiliam, Jumat (7/9).
Politikus Demokrat ini juga mengatakan, dampak negatif melemahnya rupiah terhadap dolar adalah kurs yang terlalu tinggi tidak bagus bagi dunia usaha. “Artinya tentu saja bagi dunia usaha kurs itu enggak baik kalau terlalu tinggi. Kalau dampak ekonominya itu ya enggak buru-buru kalau dampak volatilitas keluarnya. Tapi dia akan cenderung mengganggu pengambilan keputusan didalam dunia usaha,” ujarnya.
Wiliam menjelaskan, kurs yang tidak stabil membuat pengusaha yang memiliki modal besar didaerah akan menahan diri dalam pengambilan kebijakan. Namun jika kurs dan volatilitas terjaga maka akan lebih mudah bagi pengusaha menentukan langkah ke depan.
“Kalau kurs stabil, pengambilan keputusan itu lebih mudah dan kalau ada volatilitas ya pengambilan keputusan sedikit lebih susah, karena kurang pasti ke depannya bagaimana, selain itu pengusaha atau masyarakat yang memiliki uang banyak saat ini tentu takut dalam membelanjakan uangnya sehingga perputaran rupiah didaerah menjadi tidak lancar,” katanya.
Ditambahkan Politisi Jebolan Universitas Ekonomi di Amerika Serikat ini juga, terdapat empat faktor penting yang harus diperhatikan terkait melemahnya rupiah terhadap dolar, yakni pertama export dan import harus seimbang, melindungi perusahaan nasional yang bisa meningkatkan GDP, pemerintah pusat juga harus jeli dalam membuat aturan yang berhimbas kedaerah contohnya seperti export hasil tambang dan rotan.
Dan yang paling terpenting adalah pemerintah pusat maupun daerah harus meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang mereka di bank, karena tidak dapat dipungkiri masyarakat yang memiliki uang banyak masih takut menyimpan uang mereka dibank karena takut dengan pajak,”Tutupnya.(So)