FOTO : Ketua SPS Kalteng, Sogianto.

Ketua SPS Kalteng Singgung Banyak Media Gunakan Nama Mirip

beritakalteng.com, Palangka Raya – Ketua Serikat Perusahaan Pers Provinsi Kalimantan Tengah, Sogianto, menyinggung banyaknya penggiat media di provinsi setempat yang membuat nama medianya sama atau mirip dengan nama media lainnya.

Ia menilai, para pekerja media tersebut terkesan kurang kreatif ketika membuat atau menggunakan nama media yang didirikan.

Disatu sisi, pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku khawatir bilamana banyak media-media dengan nama mirip atau sama, justru dapat menimbulkan ‘Ambigu’ atau kebingungan di ruang publik.

”Nah, ketika ada media yang sepak terjang berita atau konten maupun prilaku awak medianya bersifat intimidatif atau menimbulkan kegaduhan, maka yang ditakutkan muncul persepsi publik beragam terhadap media-media yang memiliki nama yang sama,” tukasnya, Jumat (31/10/2025).

Berdasarkan hasil penelusuran Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sebut Ahok, banyak perusahaan media terutama media online yang menggunakan nama yang hampir sama. Contohnya penggunaan nama “BeritaKalteng.com”, dimana ditemukan sejumlah media yang juga memakai nama mirip atau hampir serupa dengan media tersebut.

“Dalam konteks tertentu, maka penggunaan nama-nama media yang menyerupai bisa saja berimplikasi buruk di masyarakat. Sebut saja ketika ada salah satu media yang sepak terjangnya mencederai dalam berbagai sisi informasi diruang pembaca atau publik,” timpalnya lagi.

Lebih dari itu Ahok yang juga merupakan salah satu pelopor yang membidani lahirnya media online di Kalteng ini juga khawatir, apabila ada perilaku atau oknum yang memanfaatkan media hanya untuk menakut-nakuti sejumlah pihak, demi mencari keuntungan pribadi. Alhasil, kondisi demikian dapat mencederai perusahaan media lainnya yang memiliki nama media mirip atau serupa tersebut.

“Kami menyarankan para pegiat atau pekerja media untuk peka dan sensitif dengan dinamika ini. Segera mengubah nama media mereka. Utamakan bagi yang sudah lebih dulu menggunakan nama media. Ini penting sehingga tidak menyesatkan,” tegasnya.

Harus disadari tambah Ahok, keberadaan media saat ini telah menjadi arus utama (mainstream), yang mampu memengaruhi, merefleksikan serta membentuk keadaan maupun pemikiran yang ada pada ruang publik atau masyarakat. (Pem/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *