Kata Ketua DPRD Barito Timur Soal APBD 2026

Foto: Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur, Nur Sulistio.

Beritakalteng.com – Tamiang Layang – Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur, Nur Sulistio, angkat bicara terkait proyeksi turunnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 akibat pemotongan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.

Berdasarkan asumsi terbaru, APBD Kabupaten Barito Timur tahun depan berpotensi menyusut hingga Rp.380 miliar.

“Hari ini rapat yang di inisiasi oleh Komisi III, namun kami unsur pimpinan juga turut mendampingi, ini berkaitan dengan rencana kerja untuk tahun anggaran 2026. Jadi ini adalah sebagai pendahuluan maupun tanggapan yang diberikan kawan-kawan di DPRD dengan program di 2026,” kata Nur Sulistio, Kamis (16/10/2025).

Kata Nur Sulistio, kondisi ini membutuhkan langkah penyesuaian yang matang agar target pembangunan daerah tetap tercapai. Dirinya menilai kolaborasi eksekutif dan legislatif menjadi kunci menghadapi fiskal tersebut.

“Jadi dari yang dipaparkan oleh Pj Sekda, ada pengurangan Rp. 380 miliar, jadi dari APBD kita ini sangat merosot tajam dan banyak pengurangannya. Kita berharap nanti ada kebijakan maupun sikap dari pemerintah pusat berkaitan dengan kondisi ini,” katanya.

DPRD Barito Timur berharap, meskipun dana transfer dari pusat menurun, komitmen terhadap pelayanan publik dan pembangunan tetap dijaga.

“Imi tadi yang kami bicarakan diawal, walaupun ini sifatnya adalah rapat internal dan belum masuk ke dalam rapat kerja APBD. Jadi mendengar isu kawan-kawan DPRD dan mendengarkan berita juga pembicaraan dari lembaga, instansi baik di dalam kabupaten maupun di lintas kabupaten,” ujarnya.

Maka dari itu, para anggota DPRD secara resmi memanggil eksekutif kemudian juga sudah disampaikan Pj Sekda.

“Surat edaran sudah sampai ke Barito Timur, jadi kedepan tentunya selain belanja pegawainya bearti ada belanja operasional di situ. Belanja operasional inilah dengan demikian bearti kita harus menyusun seefektif mungkin agar yang sedikit itu nanti fokusnya harus tepat sasaran, karena sudah sedikit. Artinya tidak mungkin semua keluhan masyarakat terjawab dengan sisa anggaran yang cuma segitu,” jelasnya.

Wakil rakyat ini mengingatkan agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih maksimal menggunakan anggaran yang terbatas. Dan serius untuk menyusun disetiap OPD.

“Input Pagu indikatif kita belum terima, tadi baru sebatas gambaran umum karena mereka pun belum membagi Pagu ke OPD, sehingga kita belum tahu apa yang mereka prioritaskan nanti, hanya saja kami berpesan tadi dengan anggaran yang sedikit itu kami minta kalau untuk pemberdayaan yang tepat sasaran dan efektif, kalaupun untuk pembangunan infrastruktur dan juga infrastruktur yang efektif yang benar-benar dirasakan masyarakat secara umum,” pintanya.

Dijelaskannya, melihat anggaran yang menurun sadis tidak semua anggaran bisa dibagikan kesemua desa untuk pembangunan.

“Kita meminta untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah ) ini harus kita upayakan, tadi kami meminta agar ada tidak lanjut Perda yang kita buat masalah pelabuhan , segera dibuat turunnya Perbub nya walaupun kita belum punya jalan, tapi bikin Perbup nya agar pelabuhan itu bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan PAD,” demikian. (ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *