Bapperida Kalteng Perkuat Kapasitas Tim Daerah untuk Percepat Penurunan Stunting Tahun 2025

Palangka Raya, Beritakalteng.com – Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah, Maulana Akbar, menegaskan komitmen kuat pemerintah provinsi dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting melalui peningkatan kapasitas aparatur di tingkat kabupaten dan kota.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dirangkai dengan pembahasan dan koordinasi Tim Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah tahun 2025. Kegiatan ini ini berlangsung di Aurila Hotel Palangka Raya.

Dalam sambutannya, Maulana Akbar menekankan bahwa penurunan stunting tidak hanya menjadi prioritas nasional, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif lintas sektor di daerah. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang utuh dan koordinasi yang solid dalam menjalankan aksi konvergensi di lapangan.

“Bimtek ini bertujuan memperkuat kapasitas teknis tim kabupaten/kota dalam mengintegrasikan intervensi spesifik dan sensitif secara tepat sasaran, sehingga program penurunan stunting berjalan lebih efektif dan terukur,” ujar Maulana.

Ia menjelaskan, melalui forum ini pula, Tim Penilaian Kinerja akan membahas indikator dan kriteria penilaian yang menjadi dasar evaluasi pelaksanaan aksi konvergensi di setiap daerah. Dengan begitu, capaian dan tantangan di tingkat lokal dapat diidentifikasi secara objektif.

Pasalnya, dia juga menanggapi pentingnya penguatan data dan pemetaan sasaran berbasis desa dan keluarga berisiko stunting, agar intervensi tidak tumpang tindih dan benar-benar menyasar kelompok yang membutuhkan.

“Kolaborasi antar OPD, kecamatan, desa, hingga kader Posyandu sangat menentukan keberhasilan percepatan penurunan stunting. Bapperida siap menjadi penghubung lintas sektor dalam memfasilitasi perencanaan berbasis data yang akurat,”paparnya.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan, dan akademisi, yang membahas strategi intervensi gizi, penguatan kelembagaan, hingga teknik pelaporan kinerja aksi konvergensi.

“Dan untuk harapannya, dengan kapasitas yang makin kuat di tingkat kabupaten/kota, Kalimantan Tengah dapat mencapai target prevalensi stunting di bawah 14 persen pada tahun 2025, sesuai arahan nasional,”tandasnya. (Wid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *