PALANGKARAYA – Anggota DPRD Kota Palangkaraya, Noorkhalis Ridha, menekankan pentingnya pengembangan program pelatihan yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, meskipun banyak lulusan di Palangkaraya, mereka masih kesulitan dalam memasuki dunia kerja karena tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan tren industri saat ini.
Noorkhalis mengungkapkan bahwa ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan yang dibutuhkan oleh industri menjadi hambatan besar dalam mengurangi tingkat pengangguran di kalangan generasi muda. “Pendidikan formal saja tidak cukup, keterampilan praktis sangat diperlukan untuk memastikan lulusan dapat langsung beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja,” ujarnya, Sabtu (28/09/2024) di Palangkaraya.
Ia juga menyarankan agar Pemkot Palangkaraya lebih aktif dalam menggandeng sektor swasta dan dunia industri untuk merancang program pelatihan yang tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pengalaman langsung yang aplikatif di lapangan. “Pelatihan berbasis industri harus diperkuat agar lulusan kita bisa memperoleh keterampilan yang langsung dapat diterapkan di dunia kerja,” tambahnya.
Noorkhalis menyebutkan bahwa pelatihan vokasi menjadi salah satu solusi untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing. Program pelatihan semacam ini akan memberi kesempatan bagi generasi muda untuk belajar langsung dari industri dan mengasah keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. “Kami ingin lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan tren pasar saat ini,” jelasnya.
Lebih jauh, Noorkhalis juga mengusulkan agar Pemkot Palangkaraya bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyusun kurikulum yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan adanya kerjasama ini, lulusan dapat lebih siap dan lebih mudah memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
“Tantangan pengangguran tidak hanya dapat diselesaikan dengan membuka lowongan pekerjaan saja, tetapi juga dengan mempersiapkan tenaga kerja yang benar-benar siap untuk bekerja,” tandasnya. (*)