PALANGKARAYA – Dalam rangka meningkatkan potensi pertanian di Kalimantan Tengah yang mempunyai potensi cukup besar namun disisi lain masih menghadapi beberapa tantangan besar dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.
Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Universitas Palangka Raya menggelar Seminar Nasional Ketahanan Pangan yang digelar secara hybrid (luring dan daring), Selasa (04/7/2023)
Kegiatan yang juga bertujuan sebagai upaya dalam mempersiapkan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional tersebut menangkat tema “Mengubah gambut Menjadi Emas: Strategi Mendorong Produksi Pangan di Kalimantan Tengah”
Kegiatan Seminar Nasional dihadiri oleh unsur pemerintah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, stakeholders daerah, instansi vertikal, dan akademisi.
Seminar Nasional hadirkan Narasumber ahli di bidangnya, diantaranya Dr. Ir. Basuki Sumawinata, M.Agr (Dosen Pertanian IPB), Endro Gunawan, SP., ME., Ph.D (Analisis Kebijakan Kementerian Pertanian), Dr. Rachmi Widiriani, SP., M.Si (Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional) dan Ir. Hj. Sunarti, M.M (Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng).
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Magfur, menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Universitas Palangka Raya, sehingga kegiatan seminar nasional ini dapat berjalan dengan lancar.
“Bank Indonesia juga ikut berperan aktif dalam upaya menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi dengan melakukan sinergisitas dengan multipihak dan inovasi kebijakan sebagai kunci ketahanan dan penyelamat ekonomi dari risiko krisis pangan,” kata Magfur.
Mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Ir. Leonard S. Ampung, MM., MT menyampaikan pesan agar stakeholders terkait dapat memanfaatkan momentum seminar nasional ini
” Kegiatan ini sebagai ajang untuk saling berdiskusi dan memperoleh informasi mulai dari inovasi mengubah lahan gambut, strategi mendorong ketahanan pangan, hingga kisah sukses dari dalam dan luar negeri yang dapat di implementasikan di lahan gambut di Kalimantan Tengah,” kata Leonard.
Disisi lain, Rektor Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S menyampaikan bahwa hal terpenting dalam semua aspek terkait pemahaman topografi gambut harus dapat memahami sifat gambut itu sendiri dalam upaya meningkatkan produktivitas dan menekan tingkat emisi yang dihasilkan seminimal mungkin.
“serta tidak kalah penting lainnya adalah langkah dalam aspek kesiapan inovasi teknologi dan tenaga kerja di bidang gambut,” tutup Prof.Salampak.(a2)