Foto : Kepala DKPPP Barsel, Ida Safitri mengaku hingga saat ini, belum ada laporan menyangkut kasus rabies yang masuk ke OPD yang dipimpinnya.

Terkait Rabies, DKPPP Akui Sudah Melaksanakan Vaksinasi 1.700 Dosis

Foto : Kepala DKPPP Barsel, Ida Safitri mengaku hingga saat ini, belum ada laporan menyangkut kasus rabies yang masuk ke OPD yang dipimpinnya.

Beritakalteng.com, BUNTOK – Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Barito Selatan, Ida Safitri mengaku sudah melakukan langkah-langkah preventif dalam hal mencegah adanya kasus rabies di daerah setempat.

Melalui sambungan telepon, Senin (3/7/2023), Ida menjelaskan bahwa penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus rabies ini adalah wewenang Dinas Kesehatan (Dinkes).

Diakui dia, DKPPP selaku leading sektor yang berkewenangan untuk melakukan penanganan ternak, melalui bidang Peternakan sudah berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan, yakni dengan melaksanakan vaksinasi rabies terhadap hewan ternak seperti anjing dan kucing.

“Kalau untuk hal penetapan KLB itu kan kewenangan Dinkes. Kalau kami di DKPPP ini hanya melakukan upaya pencegahan melalui langkah preventif yakni melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak dan itu sudah kami lakukan dari tahun sebelumnya,” terangnya.

Diungkapkan Ida, sejak tahun 2022 lalu, setidaknya sudah ada 1.700 dosis vaksinasi rabies yang telah dilakukan oleh DKPPP, sementara yang tengah berjalan ada sekitar 2.000 dosis vaksin.

“Kami sudah melaksanakan vaksin sebanyak 1.700 dosis, dan sekarang yang tengah berjalan dan terus dilaksanakan ada sekitar 2.000 dosis lagi,” bebernya.

Sementara itu, beber Ida lagi, berdasarkan data yang masuk ke DKPPP sebenarnya hanya ada empat kasus gigitan anjing, tiga kasus di tahun 2022 dan satu kasus di awal tahun 2023.

“Kalau yang kami tahu, hanya ada empat kasus gigitan anjing, yaitu tiga kasus di tahun 2022 lalu dan satu kasus terakhir yang di Ruhing Raya pada awal tahun 2023 ini. Tapi kan kalau digigit anjing belum tentu kena rabies,” imbuhnya.

Di sisi lain, Direktur RSUD Jaraga Sasameh (RSJS) Buntok, dr. Wahyu Norman melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik (Yanmed), Resty, mengatakan bahwa belum ada laporan mengenai pasien rabies yang dirawat di RSJS.

“Selamat siang juga, untuk saat ini tidak ada laporan dari pelayanan soal data pasien rabies yang dirawat di RSJS. Itu infonya untuk sementara ini,” jawabnya melalui pesan singkat, Senin (3/7/2023).

Lebih lanjut, Resty juga menerangkan bahwa sampai dengan saat ini untuk kasus korban gigitan anjing pun belum ada laporan sama sekali di RSJS.

“Belum lagi, sudah dicek di IGD tidak ada kata mereka,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinkes Barsel, drg. Daryomo Sukiastono belum memberikan keterangan apapun terkait KLB rabies tersebut.(Sebastian)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: