Foto : Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B. Aden.

Secara Kumulatif Ekonomi Kalteng Tumbuh 7,13 Persen

Foto : Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B. Aden.

 

BERITAKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Kondisi ekonomi Kalteng tumbuh impresif seiring dengan windfall kenaikan harga komoditas global yang berdampak pada peningkatan permintaan komoditas utama di Kalteng, yaitu batu bara dan Crude Palm Oil (CPO).

Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Herson B. Aden bahwa sampai dengan triwulan III-2022, ekonomi Kalteng sendiri secara kumulatif tumbuh sebesar 7,13 persen.

“sementara secara tahunan tumbuh sebesar 6,74 persen (year on year). Hal ini dari sisi permintaan utamanya didorong kenaikan ekspor yang signifikan mencapai 19,25 persen (yoy) pada triwulan III 2022,” ucap Herson. ketika  menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) tahun 2022, di Ballroom Swiss-Belhotel Danum, Kota Palangka Raya, Rabu (30/11/2022).

Herson menambahkan, inflasi di Kalteng juga turut meningkat seiring dengan kenaikan harga energi global yang berdampak pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tiket pesawat serta harga bahan bakar rumah tangga (LPG), dan tertransmisi kepada kenaikan harga komoditas.

“Pada tahun 2023, capaian inflasi diperkirakan akan membaik dengan penyesuaian kebijakan moneter. Namun demikian, di tengah optimisme ini harus disertai dengan kewaspadaan akan segala tantangan dan ketidakstabilan yang bisa sewaktu-waktu terjadi,” ungkapnya.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Kalteng Pramudya Wicaksana menyampaikan pertemuan tahunan BI ini merupakan salah satu high level event BI yang telah diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.

“Seperti yang kita ketahui bersama, dinamika ekonomi tahun 2022 terus menunjukkan perbaikan ekonomi seiring terkendalinya COVID-19. Meskipun demikian, masih terdapat rangkaian tantangan yang perlu kita antisipasi bersama,” bebernya. 

Lebih lanjut Pramudya menyatakan, dari sisi global pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dengan diperparah adanya ketegangan geopolitik di Eropa.
 
“Perbaikan ekonomi terus berlanjut seiring dengan sinergi yang kuat dan kokoh antara Pemerintah Kementerian Keuangan, BI, OJK serta Pemerintah terkait lainnya guna menjaga stabilitas pendekatan sipil keuangan di Indonesia,” jelasnya. 

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup tinggi, dan lebih baik bila dibandingkan negara-negara lainnya di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan, kebijakan Pemerintah dengan BI yang kuat khususnya di bidang fiskal dan moneter akan terus dipertahankan dan ditingkatkan serta dilanjutkan, terutama, dalam hal menghadapi gejolak global menuju Indonesia maju.

“Sinergi dan inovasi memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia maju. Sudah 30 bulan kita melawan COVID-19, dan kini kita menghadapi dampak global. Tapi Alhamdulillah Indonesia mampu bertahan dan kini pulih dengan stabilitas terjaga dan pertumbuhan ekonomi tinggi,” punkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *