Foto : Asisten Administrasi Umum Sri Suwanto saat sesi foto bersama.

Reformasi Birokrasi Menjadi Tantangan Pemerintah Provinsi Kalteng Saat Ini

Foto : Asisten Administrasi Umum Sri Suwanto saat sesi foto bersama.

BERITAKALTENG.COM, Palangkaraya – Perlu adanya akselerasi kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengantisipasi dinamika kebangsaan yang semakin kompleks dan multidimensional, terlebih dalam tantangan disrupsi revolusi industri 4.0.

Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran melalui Asisten Administrasi Umum Sri Suwanto mengatakan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan adalah pelaksanaan Reformasi Birokrasi guna menciptakan birokrasi Pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu melayani publik secara akuntabel.

“Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, ada delapan area penting manajemen pemerintahan yang perlu dilakukan perubahan, salah satunya perubahan mindset (pola pikir) dan culture set (budaya kerja) yang ditujukan untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi,” kata Sri ketika membuka workshop agen perubahan budaya kerja organisasi di lingkungan Pemprov. Kalteng, di Ballroom Hotel Bahalap, Kota Palangka Raya, Senin (21/11/2022).

Internalisasi dan implementasi core values BerAKHLAK merupakan gerbang penguat budaya kerja. Semakin kuat budaya kerja, semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan pegawai, sehingga pada akhirnya akan memberikan kepuasan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan para ASN.

“Saya berharap seluruh peserta yang mengikuti kegiatan workshop ini dapat memahami urgensi dan esensi birokrasi untuk mewujudkan pelayanan yang profesional dan berintegritas menuju Kalimantan Tengah Makin BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan Harmonis),” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sri Widanarni menyampaikan dalam laporannya bahwa workshop ini bertujuan untuk membangun agen perubahan yang merupakan individu atau kelompok terpilih menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya.

Turut hadir selaku narasumber Staf Ahli Menteri PAN-RB Bidang Budaya Kerja Abdul Hakim, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Suhaemi, serta para peserta workshop.(ae)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *