
Beritakalteng.com, Palangka Raya – Borneo Forum ini, merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Pengurus dan Anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Timur sejak tahun 2017, namun saat ini Borneo Forum melibatkan semua GAPKI di Wilayah Pulau Kalimantan (Kaltim, Kalteng, Kalbar, Kalsel, dan Kaltara). Serta tahun ini merupakan pertemuan yang ke-5 dan yang menjadi tuan rumah adalah GAPKI Kalimantan Tengah.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ballroom Swissbell Hotel Kota Palangka Raya, dengan mengusung tema “MENUJU INDUSTRI SAWIT BORNEO BERKELANJUTAN”.
Terlihat hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Bapak Airlangga Hartanto beserta seluruh Gubernur wilayah Pulau Kalimantan dan beberapa Kepala Daerah yang ada di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Tanah Berkah Kalimantan Tengah.
Diketahui, data perizinan Perusahaan Besar Swasta (PBS) di Kalteng sebanyak 300 Unit dengan luas 3,2 juta hektar. Namun PBS yang sudah operasional sebanyak 198 Unit dengan luas 2,3 juta hektar dan PBS yang belum operasional sebanyak 102 Unit dengan luas 941.690 hektar, dan data Produksi Tahun 2021. Produksi CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 6,5 juta Ton, Produksi Kernel sebanyak 1,3 juta Ton, dan Produksi PKO (Palm Kernel Oil) sebanyak 146.429 Ton.
Dalam kesempatan ini, Sugianto Sabran menuturkan dengan adanya kesepahaman bersama antara pemerintah pusat dan daerah mengenai usulan provinsi penghasil sawit terhadap Dana Bagi Hasil Sawit (DBH_Sawit), dengan pertimbangan bahwa sebagai provinsi penghasil sawit yang juga membutuhkan peningkatan aspek Kesehatan, Pendidikan dan aspek Infrastruktur membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan secara mendasar seluruh kekayaan alam kiranya dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat daerah setempat.
“Harapan saya juga terhadap para pemilik PBS atau Pengurus dan Anggota GAPKI di Provinsi Kalimantan Tengah, supaya memperhatikan aspek kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar areal perkebunannya, terutama membangun kebun plasma dan memfasilitasi program serta kegiatan kemitraan lainnya, terutama disaat harga Tandan Buah Segar (TBS) sedang menurun ini,” Papar orang nomor satu di Kalteng ini. Rabu, 24/08/2022.
Ditambahnya, selain itu juga agar PBS memperhatikan aspek lingkungan dan sosial dalam pelaksanaan pengelolaannya di lapangan, bagaimana upaya penyelesaian lahan sawit masyarakat lokal yang masih terindikasi berada dalam kawasan hutan dan upaya peningkatan praktek budidaya pekebun swadaya supaya ke depan terdapat peningkatan produksi.
“Selanjutnya, Saya juga mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini, yang diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi Pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka mewujudkan Industri Kelapa Sawit berkelanjutan, terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 yang melanda,” Tutup Gubernur Kalteng. (Rik)