FOTO :

Budidaya Ikan Perlu Mendapat Perhatian Pemerintah

FOTO : Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Jainudin Karim

Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Pengembangan budidaya ikan yang dikelola oleh masyarakat secara langsung patut mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah. Pasalnya budidaya ikan jika dikelola dengan maksimal memiliki potensi yang cukup menjanjikan.

“budidaya ikan bisa menjadi usaha potensial apabila dapat dikelola secara maksimal serta mendapat dukungan dari pemerintah,” kata Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Jainudin Karim, Senin (04/10/2021).

Dirinya juga mendorong agar Pemerintah Daerah bisa memberikan perhatian serta dukungan kepada UMKM yang bergerak dibidang budidaya ikan, baik yang dikelola secara mandiri atau berkelompok.

Dirinya berpendapat, budidaya ikan merupakan usaha yang potensial, bahkan hal tersebut tentunya bisa memberikan efek positif tidak hanya bagi pengusaha tetapi bagi daerah.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan ini menginformasikan, salah satu budidaya ikan yang saat ini sukit dikembangkan adalah budidaya ikan gabus.

Bahkan, terdapat sejumlah desa yang mencoba mengembangkan potensi budidaya ikan gabus namun  terkendala oleh minimnya metode pengembangbiakan dan Ketersediaan pakan, seperti yang dilakukan masyarakat Desa Lanpasa, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan.

Kunci keberhasilan dalam budidaya ikan adalah ketersediaan pakan yang memadai. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Dinas Perikanan diharapkan mampu membuat terobosan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, dalam rangka mendukung pengembangan budidaya ikan lokal di wilayah setempat.

Apabila ketersediaan pakan tidak mencukupi, maka budidaya ikan lokal juga sulit dikembangkan. Dirinya juga mendorong Pemerintah Seruyan untuk membuat terobosan khususnya dalam pengolahan pakan Ikan.

Mengingat Kabupaten Seruyan merupakan salah satu Kabupaten yang kaya akan bahan baku untuk mengolah pakan. Apabila hal tersebut bisa terealisasi, tentunya tidak hanya daerah yang diuntungkan, tetapi masyarakat juga bisa merasakan keuntungannya yaitu mudah mendapatkan pakan ikan dengan harga yang jauh lebih murah.

“Kendala pertama yang dihadapi masyarakat adalah minimnya metode pengembangbiakan karena Bibit ikan Gabus yang didapat berasal dari ikan Gabus liar yang ditangkap langsung dari alam. Kedua, minimnya ketersediaan pakan mengingat ikan Gabus liar tidak mau memakan buatan pabrik. Kalaupun ada yang mau, ketersediaan pakan tetap menjadi kendala karena untuk mencukupi kuota pakan, kita masih bergantung dari pulau Jawa,” tutupnya.(a2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *