Baliho Kontroversi Diganti, Sikap Kepolisian Dipuji

FOTO : Materi baliho Covid-19 di kawasan Bundaran Burung Kota Palangka Raya yang sempat diperdebatkan kini telah berganti, Kamis (2/9/2021).

BERITAKALTENG.com – PALANGKA RAYA – Langkah Polda Kalimantan Tengah mengganti materi imbauan Covid-19 pada baliho di Bundaran Burung Kota Palangka Raya banjir apresiasi.

Akun media sosial facebook Adinata yang sebelumnya sempat mengkritik, kini memuji langkah responsif Kepolisian mengganti baliho tersebut. Hal itu terlihat pada unggahannya pada Rabu (1/9/2021) yang berisikan ucapan terima kasihnya atas kepekaan Polda Kalteng menanggapi aspirasinya.

Komentar positif juga dilontarkan Ketua Umum LPP-PDKT, Bidu U.S yang sebelumnya menjadi salah satu tokoh menentang penggunaan bahasa daerah lain pada baliho tersebut.

“Terima kasih kepada Polda Kalteng atas responnya menurunkan dan mengganti baliho tersebut. Itu merupakan salah satu bentuk dalam mengayomi dan melindungi masyarakat serta memberikan suasana sejuk di Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila,” tegasnya, Kamis (2/9/2021).

FOTO : Ketua Umum LPP-PDKT, Bidu U.S (kemeja batik), Ketua LPP-NRI Kalimantan Tengah, Sipet Dalung (baju putih) dan Ketua Umum Lembaga Aneka Wacana Kalimantan, Luhut Marbun (baju abu-abu) saat foto bersama.

Sementara Ketua Umum Lembaga Forum Aneka Wacana Kalimantan, Luhut Marbun menilai bahwa penggantian materi baliho yang sempat dikritik pedas tersebut merupakan upaya konstruktif Kepolisian selaku pelayan masyarakat.

“Langkah Kepolisian itu patut diacungi jempol karena bereaksi cepat dan tanggap menjawab aspirasi masyarakat demi mencegah munculnya polemik yang berhembus di masyarakat,” lugasnya.

Ketua LPPNRI Kalteng, Sipet Dalung tidak mau ketinggalan memberikan statementnya terkait penggantian materi baliho tersebut. Menurutnya respon cepat menanggapi aspirasi serta kritikan masyarakat terhadap baliho Covid-19 tersebut merupakan langkah tepat. Pasalnya, baliho kontroversi telah menjadi isu dan hangat diperbincangkan warganet di Kalteng.

“Terima kasih kepada pihak kepolisian telah cepat menganti baliho yang sempat diperdebatkan itu. Semoga persoalan ini dijadikan pembelajaran, agar kemudian hari dalam penggunaan bahasa atau materi baliho lebih selektif  sebelum dipasang,” pungkasnya. (tu/sog)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: