Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Adanya keluhan dari masyarakat terkait masih tingginya harga gas bersubsidi ukuran 3 kg yang mencapai harga rata-rata Rp. 40.000 sampai Rp. 50.000 per tabungnya mendapat perhatian dari sejumlah kalangan legislatif Kalteng.
Seperti yang disampaikan oleh Wakil Rakyat asap Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan Alexius Elister bahwa harga subsidi yang berada harusnya di kisaran harga Rp. 18.000 per tabung.
“adanya subsidi BBM dan subsidi gas elpiji 3 kg akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama di tengah masa pandemi COVID-19,” kata Anggota Komisi I DPRD Kalteng ini, Senin (9/8/2021).
Alexius Elister juga menyarankan agar penyaluran BBM dan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg di wilayah desa, utamanya bagi masyarakat kurang mampu, dapat dilakukan secara langsung oleh pemerintah desa, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau Koperasi Desa setempat.
Dengan harapan, subsidi tersebut benar-benar sampai kepada masyarakat desa, dengan harga yang bersubsidi, sehingga program pemerintah pusat, tersebut juga benar-benar sampai dan memberikan manfaat.
Menurutnya menambahkan, margin harga, khususnya gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg, perlu dievaluasi bersama pihak terkait. Dengan maksud dapat disesuaikan dengan kondisi serta kemampuan daya beli masyarakat desa.
“Implementasi kebijakan harga gas bersubsidi ukuran 3 kg memiliki nilai sangat berarti bagi mamasyarakat desa, terlebih di tengah pandemi COVID-19. Ya, setidaknya harga gas elpiji untuk di desa bisa ditetapkan dengan kisaran harga Rp. 25.000 saja,” saranya.
Legislator Provinsi dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kalteng ini mengutarakan bahwa kondisi di lapangan, dan berdasarkan informasi dari masyarakat di desa, khususnya untuk harga gas elpiji 3 kg, kadang tidak sesuai dengan harga subsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dirinya juga menyarankan, penyaluran gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg, dapat dilakukan oleh pihak pemerintah desa, melalui BUMDES maupun Koperasi Desa setempat.
Karena, dengan margin sekitar Rp. 8.000 dapat menjadi pemasukan kas desa, dimana dana tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan dan pembangunan desa.
Untuk itu, Kepala Desa Palangan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur ini juga menyarankan kepada seluruh desa, khususnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, untuk bisa membentuk BUMDES dan Koperasi Desa.
“Harapannya, kedepan dapat menjadi suatu badan usaha milik desa yang secara mandiri menggali dan mengelola potensi desa, sehingga desa dapat semakin maju, terutama dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya,”
“Yangmana, salah satu potensi yang dapat dilakukan yakni dengan mengurus perijinan pendistribusian gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kg kepada masyarakat desa.” tandasnya.(a2)