Piutang : Laksanakan RDP dengan Dinkes dan RSJS, DPRD Barsel minta kejelasan terkait piutang RSJS Buntok sebesar Rp13,3 M.

RSJS Masih Berutang Rp13,3 M, Siapa Bertanggung Jawab?

Piutang : Laksanakan RDP dengan Dinkes dan RSJS, DPRD Barsel minta kejelasan terkait piutang RSJS Buntok sebesar Rp13,3 M.

Beritakalteng.com, BUNTOK – RSUD Jaraga Sasameh Buntok, Kabupaten Barito Selatan masih memiliki utang yang belum terbayarkan sebesar Rp13,3 Milyar, DPRD tunggu hasil audit.

Pertanyaan pertanggung jawaban terkait masih adanya utang piutang yang belum terbayarkan tersebut, dilontarkan oleh ketua Komisi III DPRD Barsel, H. Zainal Khairuddin, saat mendampingi Wakil Ketua I DPRD Barsel, H. Moch. Yusuf memimpin rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak RSJS, Senin (8/3/2021).

“Namun hal itu tadi, menurut direktur Rumah Sakitnya, masih menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat,” ungkapnya.

Karena RSJS adalah milik daerah, maka beban dan masalah apapun yang dihadapi oleh RSJS adalah tanggung jawab semua pihak termasuk DPRD

Namun, ditegaskan oleh politis PPP itu, untuk sikap dan keputusan dewan terkait hal tersebut ditentukan setelah adanya laporan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat.

Apabila nantinya memang ditemukan pelanggaran hukum dalam proses utang piutang, maka dewan akan menyerahkan masalah tersebut pada proses hukum yang berlaku.

“Apakah utang itu menyangkut pribadi, atau (untuk kepentingan) Rumah Sakit. Kalau itu untuk RS, kami komisi III siap membantu, karena itu untuk kepentingan pelayanan orang banyak. Tapi kalau itu untuk pribadi, suka tidak suka kita harus menempuh jalur hukum!” tegas Zainal.

Permasalahan utang piutang ini sendiri, terkuak setelah adanya pertanyaan yang disampaikan oleh Zainal terkait adanya laporan penagihan utang oleh PT. Planet Medika kepada RSJS sebesar Rp.497 juta lebih.

“Kalau untuk RSJS tadi, ada utang kurang lebih Rp13 M, termasuk dengan vendor Planet Medika dan lain sebagainya,” bebernya.

Sementara itu, direktur RSJS dr. Norman Wahyu pada saat RDP berlangsung, mengaku bahwa dirinya saat ini tengah berusaha melakukan pembenahan, apalagi masalah ini merupakan utang yang dilakukan sebelum dirinya menjabat sebagai direktur RSJS.

“Saya ini baru menjabat sekitar dua bulan lebih berapa hari ini. Kita sudah berusaha melakukan, yang sudah terbayarkan itu ada Rp1,7 M, yang di ACC tahun ini dan belum keluar uangnya, adalah Rp999 juta,” rincinya.

Dikeluhkan Wahyu, akibat utang piutang ini, saat ini banyak vendor yang tidak mau lagi mengirimkan barang kepada RS selama utang tersebut belum terbayarkan.

“Mereka (vendor) tidak mau memberikan barang apabila (utang) tidak dilunasi. Harus dilunasi, tidak ada yang mau ngasih barang untuk kita,” keluhkan Wahyu.

“Inilah kondisi RS kita sebenarnya. Bahkan ada hari ini satu perusahaan yang mensomasi RS, saya tadi buka di WA, mereka mensomasi Bupati. Karena kami hanya pelaksana, pemilik sebenarnya adalah pemerintah daerah,” bebernya.(Sebastian)

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: