Terperosok : Diduga karena kondisi konstruksinya yang lapuk, dump truk bermuatan material batu dan besi terperosok di jembatan di Jalan Barito Raya, Kota Buntok, Selasa (29/9/2020) malam.

Terkait Jembatan Ambruk, Komisi II DPRD Barsel Minta Evaluasi Perencanaan di DPUPR

Terperosok : Diduga karena kondisi konstruksinya yang lapuk, dump truk bermuatan material batu dan besi terperosok di jembatan di Jalan Barito Raya, Kota Buntok, Selasa (29/9/2020) malam.

Beritakalteng.com, BUNTOK – Terkait kejadian ambruknya jembatan Labanen (Jembatan II) di Jalan Barito Raya, Kota Buntok, Kecamatan Dusun, Kabupaten Barito Selatan pada Selasa (29/9/2020) malam, Komisi II DPRD setempat meminta agar pemkab segera melakukan evaluasi menyangkut perencanaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

“Kita berharap agar pemkab segera melakukan evaluasi terkait kinerja tim perencanaan di DPUPR selaku leading sektor, kenapa kok bisa jalan yang baru dibuat jembatannya tidak diurus!” tukas Ketua Komisi II DPRD Ensilawatika Wijaya, Kepada awak media, Kamis (1/10/2020).

Menurut dia, kejadian ambruknya jembatan tersebut merupakan cerminan buruknya kinerja tim perencanaan di dinas terkait.

Ia khawatir, apabila hal ini tidak segera diperhatikan, akan berdampak pada penurunan kualitas kinerja di bidang lainnya di DPUPR dan bahkan di dinas lainnya yang ada di Bumi Batuah itu.

“Ini cerminan bahwa perencanaan kegiatan itu terkesan asal-asalan. Kita khawatir kalau situasi ini dibiarkan seperti ini, maka kegiatan fisik lainnya di dinas manapun dan di lokasi manapun akan berakhir seperti ini,” khawatirkan politisi PDI Perjuangan itu.

Senada dengan Ensilawatika, anggota Komisi II dari Fraksi Nasional Pembangunan Berkarya (NPB) Hj. Nurul Hikmah, menyayangkan kejadian tersebut.

Menurut dia, semestinya sebelum dilakukan pembuatan maupun peningkatan badan jalan, instasi terkait benar-benar melakukan perencanaan secara matang terlebih dahulu, agar sarana jalan yang dibangun benar-benar bisa difungsionalkan dan tidak membahayakan para pengendara yang menggunakannya.

“Seharusnya kemarin jembatannya dulu yang diganti, baru jalannya yang diaspal. Perencanaannya seperti itu,” sarannya.

Nurul kemudian menerangkan, bahwa meskipun dirinya bukan orang teknis, namun secara logikanya, dimana-mana pembangunan ruas jalan itu harus didahului dengan pemantapan pembangunan jembatan.

Hal itu, bertujuan agar jalan tersebut tetap bisa difungsionalkan meskipun belum diaspal. Sebab bagaimanapun mulusnya kondisi jalan, apabila jembatannya tidak ada maka jalan tersebut masuk kategori mubazir, karena tidak bisa juga digunakan.

“Kalau seperti ini, kasihan masyarakat, dikira orang jalan yang mulus berarti jembatannya juga aman,” imbuhnya.

“Kalau seperti ini, jalannya tidak bisa dilewati. Coba kalau jembatan dulu dikerjakan, pengaspalan belakangan setelah anggaran memungkinkan.
Maka jalan masih bisa dilewati dan dipergunakan masyarakat,” sesalnya.

Sementara itu, menanggapi peristiwa itu, Ketua DPRD Barsel Ir. HM. Farid Yusran, meminta agar jembatan ambruk yang ada di Jalan Barito Raya Kota Buntok segera diperbaiki karena merupakan akses masyarakat.

“Kami meminta Pemerintah Daerah untuk bergerak cepat melakukan normalisasi agar jalur tersebut dapat dilalui seperti sedia kala,” pinta Farid, Kamis (1/10/2020).

Politisi PDIP tersebut juga menyarankan, selain memperbaiki jembatan yang ambruk, Pemda setempat juga melakukan perbaikan jembatan yang kurang bagus, segera di perbaiki.

“Jangan sampai setelah ambruk dan ada korban jembatan baru diperbaiki,” imbuhnya.

Sebelumnya, pada Selasa (29/9/2020) malam yakni tepatnya sekitar pukul 23.00 WIB, telah terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas tunggal terperosoknya satuunit dump truk dengan nomor polisi B 9180 PDE di jembatan Labanen, Jalan Barito Raya, Kota Buntok.

Diketahui bahwa truk bermuatan material batu dan besi tersebut mengarah dari luar kota menuju kedalam kota Buntok. Namun, nahas sesampainya melintas di jembatan kedua di Jalan Barito Raya itu, entah apakah memang karena muatan truk yang berlebihan ataukah kondisi jembatannya yang sudah lapuk, jembatan yang konstruksinya terbuat dari kayu tersebut tiba-tiba ambruk dan membuat truk terperosok kedalam sungai.

Beruntung, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa dan pengendara dump truk itu hanya mengalami luka-luka ringan.

Ketika dikonfirmasi perihal tersebut pada Rabu (30/9/2020), Kasatlantas Polres Barsel Iptu Aries Gunawan tidak memberikan keterangan apapun.

Sementara itu, dijelaskan oleh Kabid Bina Marga DPUPR Barsel M. Taufik, bahwa kejadian ambruknya jembatan tersebut, merupakan disebabkan kondisi konstruksi jembatannya yang memang sudah lapuk karena memang sudah termakan usia.

“Jembatan itu memang sudah lama, sebelum saya bekerja di DPUPR, (sekitar) dibawah tahun 2006,” terangnya.(tim redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
%d blogger menyukai ini: