
Beritakalteng.com, PALANGKA RAYA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp. 3,309 Triliun, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kalteng selama Ramadhan 1441 H.
Hal ini seperti disampaikan Kepala KPw BI Kalteng, Rihando menyampaikan kebutuhan tersebut selain untuk mencukupi permintaan selama bulan Ramadhan dan libur Idul Fitri, juga telah memperhatikan kebutuhan uang tunai, dari kebijakan dan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19.
“Penyiapan uang tunai pada Ramadhan/Idul Fitri tahun 2020 ini, lebih rendah 23,86 persen, jika dibandingkan dengan penyiapan tahun 2019 lalu, yakni sebesar Rp 4,346 Triliun, yang secara rinci penyiapan tersebut, diperuntukkan juga untuk melayani penukaran uang rupiah di kantor-kantor perbankan,” Terangnya, Kamis (14/5/2020) pagi.
Lanjut Rihando mengutarakan, sementara itu di 5 (lima) wilayah Kas Titipan KPw BI Provinsi Kalteng, yakni Sampit, Pangkalan Bun, Lamandau, Buntok dan Muara Teweh, diperkirakan kebutuhan uang tunai, mencapai sebesar Rp 1,284 Triliun atau 52 persen, sedangkan di wilayah Palangka Raya sebesar Rp 1,180 Triliun atau 48 persen.
“Penurunan tersebut disebabkan, antara lain, ialah untuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk ASN hanya diberikan kepada pegawai tertentu, harga jual sawit menurun karena dampak pendemi COVID-19 ini, dan seterusnya,” Katanya.
Dikatakan Rihando, berbeda dari tahun sebelumnya, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam mitigasi penyebaran COVID-19, layanan penukaran uang kepada masyarakat hanya disediakan melalui loket di bank.
Bank Indonesia telah berkoordinasi dan meminta pihak perbankan, agar dalam memberikan layanan dimaksud selalu memperhatikan protokol pencegahan COVID-19, antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing.
“Penukaran kepada masyarakat akan dilayani di 56 titik layanan penukaran baik di Kantor Cabang (KC) bank di Palangka Raya maupun di wilayah KC bank Kas Titipan terhitung mulai dari tanggal 24 April s.d 20 Mei 2020,” Terangnya.
Selain itu, Kata Rihando, dalam rangka mendukung kelancaran layanan penukaran, Bank Indonesia telah melakukan upaya mitigasi baik secara internal dan eksternal.
Dijelaskannya, secara Internal, diantaranya menjaga kelancaran distribusi uang rupiah, melakukan karantina uang Rupiah selama 14 hari, sebelum diedarkan, melakukan penyemprotan disinfektan, pada area perkasan, sarana dan prasarana, serta memperhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang.
Pendistribusian uang secara tepat, di tengah keterbatasan moda transportasi, agar seluruh wilayah kerja KPw BI Provinsi Kalteng memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan pecahan. Dan sosialisasi protokol penanganan Covid-19 kepada internal pegawai BI dan stakeholder yang terlibat secara langsung misalnya tim pengawalan.
Sementara, secara Eksternal, yakni diantaranya berkoordinasi dengan perbankan dan PJPUR, untuk menjaga ketersediaan uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang yang akurat.
Menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di loket perbankan sehingga masyarakat dengan mudah untuk memperoleh uang. Lalu, memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang yang memperhatikan aspek K3 (Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja).
Serta Menghimbau, kepada perbankan untuk menyediakan sarana cuci tangan di ATM dan melakukan sosialisasi penangan COVID-19 kepada nasabahnya dan masyarakat.
Selain itu, dalam mencegah perluasan penyebaran COVID-19, Kpw BI Kalteng, mendorong dan mengajak masyarakat Kalimantan Tengah, untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai yang dapat dilakukan melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Pembayaran dengan standar QRIS (QR Code Indonesia Standard).
Beberapa kegiatan yang dilakukan KPw BI Kalteng, dalam rangka memberikan pemahaman tentang QRIS, yakni dengan mengadakan lomba penulisan artikel tentang QRIS yang diikuti oleh 88 peserta dari masyarakat umum.
Kemudian juga direncanakan akan diadakan sosialisasi tentang transaksi non tunai melalui Webinar terhadap beberapa pegawai sektor kesehatan, pengelola pasar dan mahasiswa serta melalui media Instagram.(YS/a2)